Angin basah menyapu lorong-lorong
Bersama butiran debu yang berserakan di serambi rumah
Setelah sekian purnama ditinggal pergi
Dan hujan yang tiada.
Ibu duduk bersandar dagu
Dan kakak pertama berpangku kaki
Berdua menatap langit kebiruan
Dan hari yang kian memerah.Â
Ayah belum kembali dari menguras keringat
Merangkai sumber kehidupan satu-satu
Kadang tak pasti arah yang dituju
Dan kapan waktunya kembali ke rumah.Â
Sama-sama duduk melumat mimpi
Menguras tenaga yang tak lagi seberapa
Untuk sisa hidup sejauh ini.
Sekilas bayang senja menghibur diri
Oleh cahaya senja yang bersahaja
Sekedar memberi kekuatan
Untuk hidup yang tak lagi seberapa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!