Senja semacam ini mestinya menjadi saat teduh. Duduk termenung di kaki bukit dan memandang mentari perlahan pergi.Â
Namun tidak demikian. Senja semacam ini berubah sendu, sedih dan tak pasti.Â
Air mata dan erangan kesakitan orang-orang yang kehilangan. Tidak lagi jauh di negeri seberang. Bukan lagi orang-orang asing yang hanya muncul dalam siaran berita.Â
Kini senja meratapi kepergian orang serumah, kawan, tetangga, kenalan. Di sini dekat sekali.Â
Roh pencabut nyawa gentayangan mencari mangsa. Tiada rupa, tiada sapa.Â
Kalau senja telah sesendu ini dan malaikat pencabut nyawa begitu dekat, masihkah kita ragu? Masihkah kita mengelak? Masihkah kita tidak percaya? Atau kita tunggu giliran?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H