Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait-bait Doa

13 Juli 2021   04:00 Diperbarui: 13 Juli 2021   04:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun pagi masih basah memandikan rumput-rumput liar
di sepanjang jalan setapak
yang menghubungkan gubuk dan taman doa 

Remang-remang binar rembulan dan bintang
yang masih setia menemani dini hari
karena mentari masih menanti giliran 

Lamat-lamat suara kecil ditemani temaram lilin kecil
khusuk menusuk sukma
dari balik taman doa 

Bait-bait doa mengalun
perlahan penuh iman
di tengah gaduh negeri yang mengerang
kesakitan dan tak baik-baik saja 

Doa khusuk dan syahdu
dari sosok penghuni gubuk
karena itu yang ia mampu
sumbang buat negeri 

Juga bagi hati-hati beku
dan orang-orang yang isi kepalanya belum mencair
untuk mengerti situasi genting
agar mereka tidak sekedar ceplas-ceplos
apalagi bertingkah maha tahu
lalu korbankan diri dan sesama 

Mungkin untuk mereka-mereka ini
bait-bait doa meski lebih khusuk
biar mereka sadar bahwa mereka manusia berakal
yang bisa berpikir dengan isi kepala sendiri
dan menimbang-nimbang kata dan laku.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun