Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jendela Jiwa (2)

21 Februari 2021   20:44 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Binar cahaya senja menukik
tepat di dada ayu belia yang terbuka
mencari kehangatan
pada musim dingin yang berkpenjangan.

Nadi-nadi mengalirkan darah
merah merona melonjak-lonjak
memacu semangat menembusi malam
hingga luluh dalam peluh.

Sebentar lagi mentari akan pergi
memeluk malam dalam diamnya yang panjang
dan dia di sini beradu kesendirian
dalam tidur yang tak lelap.

Seperti apa mesti menaruh kasih
atau membuka jendela jiwa dari kesendirian
sambil menatap remang-remang
malam tak bertuan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun