Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela Jiwa (1)

20 Februari 2021   02:59 Diperbarui: 20 Februari 2021   03:43 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari baru saja berputar haluan merangkul bukit,
lalu jatuh menepi di ujung senja.

Sementara di pojok ini udara dingin berhembus
menari-nari mengelus halus 
tubuh-tubuh berbalut mantel musim dingin.

Ah, hari beranjak dan malam mendekat,
saat raga menepi pada rangkulan jiwa, 
laksana si kecil terbuai berbungkus senyum 
dalam rangkulan hangat pangkuan sang ibunda.

Dan kitapun berjanji: masih ada esok buat jiwa yang merindu.
Tuhan, inilah kami!

Portugal, 19.02.2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun