Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malaikat Pelindung

11 Desember 2020   23:47 Diperbarui: 11 Desember 2020   23:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lupa apa, nak?", tanya ibu

sambil menatap adik
yang bergegas menaiki anak tangga dan menghilang ke kamarnya.

"Malaikat pelindungku", jawab adik dari lantai atas.

Ibu bergumam tak mengerti,
penasaran ia menunggu.

Dengan senyum lebar di kedua bola matanya
adik menunjuk masker yang telah dipakainya.

Kakak telah menunggu di beranda. Mereka berdua pergi menjauh dari rumah.

Ibu menatap dari balik pintu. Lalu menangis. Tanpa kata.

Masker kain pemberian temannya kemarin,
ibu letakkan di kaki salib
di ruang doa keluarga.
Lama ia duduk sendirian. Menatap salib
dan "malaikat pelindung" itu.
Senyap.
Hujan Desember mulai turun. Natal mendekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun