Sebatang pohon berdiri tegak di padang belantara, menahan terik dan angin musim pun lebatnya hujan, menikmati terbangunnya pagi dan melepas pergi petang, berjaga sepanjang malam dan menikmati pekat pun terang bulan.Â
Sesosok manusia langka berjalan sendirian sepanjang jalan, menengadah ke langit sebentar-sebentar dengan pikiran penuh di kepala, entah apa dan tentang apa. Perhatiannya lebih banyak tertuju ke bumi tempat ia berpijak seperti lagi menghitung langkah, atau lagi bermimpi siang dan malam miliknya.Â
Hidup bagai sebatang pohon di belantara atau laksana peziarah menikmati perjalannya. Entah di bawah terik atau di malam berhamburan bintang, entah diguyur hujan lebat atau bermandikan cahaya rembulan, waktu terus menikmati peredarannya.Â
Nikmati hidup selagi ada waktu. Jadilah pohon yang memberi naungan pada perjalanan panjang seorang peziarah.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI