Desaku sepelempar batu dari kaki gunung
hulu mata air yang menghidupi hingga ke kota
dan sungai yang airnya mengalir jauh, singgah memberi minum petak-petak sawah
dan kubangan sapi,
tempat kabut tak kenal musim
dan hujan lupa jam istirahat
hingga tulang-tulang beku disengat dingin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!