Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan Berkat

28 Maret 2020   05:16 Diperbarui: 1 April 2020   15:24 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan lebat tumpah dari langit
serasa langit bocor
di Kota Abadi
saat berjuta pasang mata dan hati
dari seluruh belahan dunia
bersatu dalam doa
bersama Gembala Universal.

Khusuk, senyap, air terdengar mengalir
semoga menjadi pertanda
air mata kemanusiaan bersatu dengan air mata jagat raya
dan mengalir bagai mata air
terdengar oleh Sumber Air Abadi
menjadi berkat
dan hidup menjadi baru,
tumbuh dari reruntuhan. 

Portugal, 27.03.2020, sesaat setelah Adorasi Sakramen Maha Kudus 
dan Berkat Urbi et Orbi [untuk Kota (Roma) dan Dunia] istimewa dari Paus Fransiskus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun