Jiwaku memuliakan Yang Kuasa
Dari lubuk jiwa menepi
Di tengah dunia yang panik
Oleh bala maut.
Dari jendela rumah
Mata ibu menerawang kosongÂ
Menatap mentari benderang
Namun laksana pekat berkabut.
Seperti ibu, juga banyak orang
Yang hari-hari ini merenung
Apa yang akan terjadi besok
Dan bagaimana nasib bersama. Â
Jiwaku memuliakan Yang Kuasa Â
Seraya memohon rahmat ketenanganÂ
damai dan sentosa
Di saat panik dunia menggelora.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!