Semua jatuh tersungkur
tunduk merenung, bertekuk lutut
memandang sepinya kota-kota bising
lalu sadar dari keangkuhan:
tiada yang lebih perkasa
dari kuasa semesta dan Yang Ilahi.
Alam punya caranya, bumi punya jalannya
sadarkan manusia dari ketamakan dan kerapuhan
egoisme dan kelaknatan.
Tiada yang lebih berarti dari Hidup.
Di hadapan Sang Ada, semuanya rapuh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!