Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

COVID-19 Naik Status Menjadi Pandemi Dunia

12 Maret 2020   01:26 Diperbarui: 12 Maret 2020   02:13 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Director General-nya, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers per 11 Maret waktu Genewa, mengumumkan bahwa dengan memperhatikan situasi terkini di berbagai negara di belahan dunia, status COVID-19, virus corona baru ini dapat dikategorikan sebagia sebuah Pandemi dunia. 

Seperti biasanya, dalam siaran pers selama ini demi pemuktahiran data COVID-19 yang bermula dari Wuhan itu, Dr. Tedros didampingi oleh Executive Director WHO Health Emergencies Programme, Dr. Michael J. Ryan, dan Technical Lead WHO Health Emergencies Programme, Dr. Maria Van Kerkhove.   

"There are now more than 118,000 cases in 114 countries and 4,291 people have lost their lives. Thousands more are fighting for their lives in hospitals. In the days and weeks ahead, we expect to see the number of cases, the number of deaths and the number of affected countries climb even higher. WHO has been assessing this outbreak around the clock and were deeply concerned both by the alarming levels of spread and severity and by the alarming levels of inaction. We have therefore made the assessment that COVID-19 can be characterised as a pandemic. Pandemic is not a word to use lightly or carelessly. It's a word that if misused can cause unreasonable fear or unjustified acceptance that the fight is over, leading to unnecessary suffering and death. Describing the situation as a pandemic does not change the WHO's assessment of the threat posed by the virus. It doesn't change what the WHO is doing and it doesn't change what countries should do. We have never been before seen a pandemic sparked by a coronavirus. This is the first pandemic caused by a coronavirus", tegas Dr. Tedros, yang disiarkan live oleh berbagai media massa besar dunia.  Selanjutnya, sesi tanya-jawab oleh wartawan yang hadir maupun melalui sambungan telepon.

Ini berarti bahwa seluruh dunia sementara dihadapkan pada sebuah wabah besar abad ini. Penyebarannya telah membuat panik, bukan hanya masyarakat luas, tetapi terutama Pemerintah semua negara, karena dampak spiralnya yang berkenaan dengan berbagai sektor kehidupan. 

Mungkin ini pula kesempatan untuk berefleksi bahwa kesehatan adalah di atas segala-galanya. Kitapun dihadapkan pada sikap solidaritas antar-bangsa dan antar-umat manusia dan sedapat mungkin mengantisipasi sikap individualisme. 

Kitapun diajarkan bahwa kita hidup saling bergantung satu sama lain. Tiada seorangpun dan tiada satu negarapun yang bisa hidup seorang diri dan tergantung pada diri sendiri. Saatnya masyarakat dunia saling mendoakan dan saling bergandengan tangan, bahu-membahu, untuk menuntaskan masalah besar dunia saat ini.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun