Separuh jiwaku terbang bersama temaram, jingga keemasan hingga fatamorgana, menggelantung di ujung senja, menanti saat peraduan memanggil pulang, rebah untuk sebentar.
Jingga keemasan cahaya senja memantulkan rindu bertumpuk-tumpuk, sebab tiada lagi tampungan di bilik nurani. Mungkin di kaki langit ada yang menanti tak sabar, kapan waktunya bersua?
Separuh jiwaku bersama madah dan kidung senja berarak beriring-iringan mengawal awan tipis yang perlahan naik menemui cakrawala. Pintanya, bila di sana ada tempat berteduh, biarlah kurebah barang sebenar.
Separuh jiwaku, nantikan separuhmu.
21.04.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H