Kisah pisah di batas Kota
Satu senja di suatu tempat
Berkaca pada bulan merah
Meneropong wajahmu
Tersenyum dalam diam
Berkaca pada jerih
Lelah bulan merah.
Kudapati kau bermandikan cahaya
Rembulan merah
Pada malam nan hangat
Meski lelah jelas tampak pada
wajahmu.
Cahaya bulan merah
Telah membuat kau tersenyum
Mendapatkan kembali asa yang
hilang.
Di pagi yang cerah
Ada kata terucap
Ada aksi tergores
Pada lembar-lembar kehidupan
Tersenyum bersama mentari.
Dan di senja itu
Kita mesti beranjak
Pisah di batas itu
Di suatu senja di batas kota.
Jangan kau lupakan
Kamipun berjanji tak kan melupakan
Hari-hari kita kemarin
Saat bersama kita ada
Sebab kita telah satu
menapaki lorong-lorong kehidupan.
Â
Tapi kau mesti melangkah
Kami pun mesti bergegas
Sama kita berkarya
Di manapun adanya kita.
Di jalan ini
Ada yang masih tersisa
Dari catatan kita kemarin
Ketika jalan masih kita tapaki
bersama.
Kuberkaca pada jejak ini
Sambil menatap hari
Membaca tulisan kemarin
Mengenang kisah kita sempurna.
Di sini dan di sana
Di batas kota itu
Suatu ketika di suatu tempat
Kita pernah ada bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H