BlackBerry (rim) Jakarta - Research In Motion (RIM) saat ini boleh saja keukeuh dengan sikapnya yang masih enggan membangun server di Indonesia. Namun awas saja, nantinya produsen BlackBerry itu diprediksi akan mengalah juga. Menurut Syakieb A. Sungkar, VP Sales & Distribution Axis, langkah pemerintah Indonesia yang mendesak RIM untuk membangun server dan kantor perwakilan resminya di Tanah Air sebagai sesuatu yang wajar. Sebab dengan adanya server tersebut secara teknis akan membuat layanan BlackBerry di Indonesia menjadi lebih efektif. Bahkan bisa menurunkan tarif layanan BlackBerry bagi pengguna. "Trafik BBM dari kita itu cukup besar, karena karakter pengguna BlackBerry di Indonesia paling beda, senang ngobrol," tukas Syakieb, di sela jumpa pers layanan 'Berkah Ramadan Axis' di Menara DEA, Jakarta, Senin (9/8/2010) Dan suatu saat, ia melanjutkan, akhirnya globalisasi akan kalah dengan desakan dan perkembangan market. Termasuk untuk RIM yang dianggap nantinya akan terdesak sehingga bakal mengalah dengan tuntutan pasar. "Lihat saja Google yang akhirnya tunduk dengan aturan di China. Bukan tidak mungkin RIM nantinya akan begitu. Apalagi jika lebih banyak negara yang bersuara dan mendesak RIM," tukas Syakieb. Axis sendiri, kata Syakieb, sudah didekati sebuah perusahaan yang siap menawarkan layanan mirip BlackBerry. Harganya bahkan jauh lebih murah, dan mereka juga siap dengan handset, sistem, dan membangun servernya di mana saja. "Jadi ada dua hal di sini yang mengambil peranan. Yakni tumbuhnya pesaing dari produk sejenis dan besarnya pasar," ia menandaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H