Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Piyik dan Pisang

24 Juni 2016   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2016   13:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tersenyum dirimu padaku yang cantik mempesona
Memandang entah apa yang di bawah.
Lalu terkekeh, sambil menjentikkan kelingking kiri. 

itu mah Piyik..
Katamu sambil mengambil sebuah pisang
dari kantong tak beresleting. 

Apa maumu?
Ah pisang, terlalu banyak di pasar.
Sekali makan tinggal kenangan.
Aku bukan vegetarian
Aku adalah penyayang binatang.

Mengelusnya dengan kasih sayang
Mengusapnya setiap petang.
Hingga bertahun ke depan
Piyikku
Yang ku beli dari seorang dermawan
Khan menjelma jadi garuda
Menyusup, menghentak dan Menerkam
Di sepanjang malam.
Sementara kantong beresletingmu
Hanya bisa termangu bersama pisang yang tinggal kenangan

----
Pagi 24

Ojo Dumeh...Ojo AdiGung.. 

dok.PK
dok.PK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun