Tersenyum dirimu padaku yang cantik mempesona
Memandang entah apa yang di bawah.
Lalu terkekeh, sambil menjentikkan kelingking kiri.Â
itu mah Piyik..
Katamu sambil mengambil sebuah pisang
dari kantong tak beresleting.Â
Apa maumu?
Ah pisang, terlalu banyak di pasar.
Sekali makan tinggal kenangan.
Aku bukan vegetarian
Aku adalah penyayang binatang.
Mengelusnya dengan kasih sayang
Mengusapnya setiap petang.
Hingga bertahun ke depan
Piyikku
Yang ku beli dari seorang dermawan
Khan menjelma jadi garuda
Menyusup, menghentak dan Menerkam
Di sepanjang malam.
Sementara kantong beresletingmu
Hanya bisa termangu bersama pisang yang tinggal kenangan
----
Pagi 24
Ojo Dumeh...Ojo AdiGung..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H