Â
 [caption caption=" Dokumen Pribadi"][/caption]
Angin basah mesra membelai wajah ayu di dinding monumen. Mata nan sayu sesekali terpejam mencoba menata mozaik kenangan. Seperti diriku. Di manakah dirimu, yang dulu pernah berjanji untuk berdiri di sini hari ini?
Â
Pejamkan mata Tatkala rindu mengusikmu
Bayangkan saat-saat kebersamaan kita
Kau kan merasakan sesuatu dalam hati Karena tanpa kau sadari
 Aku telah masuk ke dasar hatimu Tuk menjaga hatimu Menenangkan jiwamu
Yang tengah dilanda rindu
Itu katamu dalam sebuah catatan di langit. Masih ku simpan sebagai  prasasti. Ahh, masih saja ku dengar syair syair rayuan merindu.Â
Esok hanya satu inginku
 Semoga saja engkau mau
 Menjelajahi hamparan rinduku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!