Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bibir Durganini

28 Desember 2015   19:58 Diperbarui: 28 Desember 2015   20:05 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Duhai, Durganini kenapakah Engkau menabuh gamelan Megatruh di Kurustra? Apa yang kau inginkan? Apakah selama ini aku mengganggumu?” Tanyaku lembut meskipun hatiku penuh dengan badai dan petir.

Durganini masih saja terbahak. Matanya yang membulat berlapis tepian hitam tidak berkedip menatapku. Bibirnya merah merekah bagai kuntum mawar.

“ Ha haha,  Kurusetra ini adalah milikku, maka semua yang ada di dalamnya adalah milikku. Jika aku merasa terganggu, aku tiada segan-segan melemparnya keluar! Termasuk dirimu!”

“Apa salahku?”

“Karena kau menaburkan cinta?”

“Cinta? Kau membenciku karena sebuah cinta?”

“Aku tidak mau kehilangan sahabat karena cinta yang tabur!” Pekik Durganini.

“Hahaha..” Aku tidak bisa menahan tertawa. “Apa yang kau tau tentang cinta. Apakah karena engkau telah berumur ratusan tahun, sehingga engkau merasa tahu tentang apa  hakekat cinta? Sedang dirimu setiap hari bergelut dengan fatamorgana-fatamorgana yang kau anggap sebuah cinta. Engkau tidak rela, bila seseorang termasuk sahabatmu menemukan hakekatnya lalu mencecap manisnya.”

Durganini mendelik. “Cintamu yang fatamorgana!”

“Sungguh kasian  dirimu wahai, Durganini.  Engkau merasa sebagai dewi yang tahu segala hal. Tapi sesungguhnya engkau hanyalah bermimpi. Yang tampak olehmu hanyalah, silhuet silhuet kecemburuan pada dirimu sendiri yang masih saja bergelut dengan fatamorgana.”

“Aku yakin apa yang ku yakini!” Durganini berteriak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun