Mohon tunggu...
Kenong Veyza
Kenong Veyza Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Baperan

Pecinta dunia aksara dan suara ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi

7 Desember 2023   17:01 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:06 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Kenong Veyza

Sepi---itu yang aku rasakan ketika waktu dan keadaan tanpa dihiasi sapamu. Segumpal rindu dalam dada semakin liar mencari penawar. Entah itu segenggam tanya soal kabar, atau pun canda yang mampu melebur panas akan siksa rindu melawan sabar. 

Aku sengaja berdiam di tempat yang sama---di mana hati menahan tidak mencari pelepas duri rindu pada orang lain. Pun aku berusaha memeluk sepi, mencium perihnya sayap rindu dan menerbangkannya bersama doa-doa. Sebab aku ingin melibatkan Tuhan untuk segala rasa;

bernegosiasi secara adil agar seluruh tentang kita bukan hanya sekadar ilusi. 

Mengikuti selayaknya air mengalir---itulah jalan yang memang telah digariskan. Dan ternyata dalam duniaku masih kamulah yang menjadi atmosfer dari rangkaian pusat rasaku; baik itu tawa, bahagia, luka, air mata, dan kelengkapan nyawa ....

Gerimis di bumiku, 7 Desember 2023

@kenongveyza

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun