Mohon tunggu...
Kenong Veyza
Kenong Veyza Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Baperan

Pecinta dunia aksara dan suara ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku Mati

31 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 31 Maret 2023   07:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisiku Mati

Sebait sajak pelan-pelan lemah lunglai
Baris baru seolah-olah terbengkalai
Jatuh berguguran terinjak rasa tak percaya
Tenggelam lautan kata tanpa nyawa

Kalimat searti terbujur kaku serupa mayat
Tanpa makna pancarkan luka menyayat
Membisu terbungkam rintihan sekarat
Sendiri menghampa lalui kelam malam terpekat

Kini puisiku mati sudah
Melarik kosong bersama hati yang kalah
Terpendam sakit ingatan setengah arah
Terbungkus perih berkain pasrah

Janganlah lagi ada air mata
Akan hilangnya indah kata-kata
Biar saja puisiku tuli dan buta
Tergeletak tanpa arti jua cipta

Gerimis di bumiku, 30 Maret 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun