Aku memang tak sempurna
Banyak salah, banyak dosa
Bahkan mungkin miliki banyak warna
Serupa iblis yang permainkan rasa
Aku tak peduli apa kata mereka
Cukup hati ini saja yang menerka
Melihat dan diam adalah caraku
Tanpa mengubah diri menjadi kaku
Tentang rasa, aku bisa saja mengalah
Namun, tentang rindu, aku kalah
Aku datang padamu dengan jiwa pasrah
Entah takdir membawa ke mana, hanya bisa berserah
Maaf, apabila cinta ini hadirkan sakit
Tersulam benang hati yang membuat rumit
Akan jiwa yang perlahan terhimpit
Terdesak lara oleh kata-kata sengit
Inilah aku, wajah penuh puluhan ekspresi
Berpikirlah sesuka apa pun tentangku yang hadirkan sensasi
Wajah asliku cukup terkuak pada hati yang tetap setia berada di sisi
Hati yang tahu betapa bejat dan jahatnya aku, tapi masih berkata, 'aku ingin doamu, aku tidak tahu jadi seperti apa jika tanpamu, terima kasih support-nya,' dan itu bukan kamu, tapi mereka yang mengenal sisi hitam putihku
Gerimis di bumiku, 21 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H