Mohon tunggu...
Kenong Veyza
Kenong Veyza Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Baperan

Pecinta dunia aksara dan suara ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku

21 Desember 2022   08:12 Diperbarui: 21 Desember 2022   08:18 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memang tak sempurna
Banyak salah, banyak dosa
Bahkan mungkin miliki banyak warna
Serupa iblis yang permainkan rasa

Aku tak peduli apa kata mereka
Cukup hati ini saja yang menerka
Melihat dan diam adalah caraku
Tanpa mengubah diri menjadi kaku

Tentang rasa, aku bisa saja mengalah
Namun, tentang rindu, aku kalah
Aku datang padamu dengan jiwa pasrah
Entah takdir membawa ke mana, hanya bisa berserah

Maaf, apabila cinta ini hadirkan sakit
Tersulam benang hati yang membuat rumit
Akan jiwa yang perlahan terhimpit
Terdesak lara oleh kata-kata sengit

Inilah aku, wajah penuh puluhan ekspresi
Berpikirlah sesuka apa pun tentangku yang hadirkan sensasi
Wajah asliku cukup terkuak pada hati yang tetap setia berada di sisi
Hati yang tahu betapa bejat dan jahatnya aku, tapi masih berkata, 'aku ingin doamu, aku tidak tahu jadi seperti apa jika tanpamu, terima kasih support-nya,' dan itu bukan kamu, tapi mereka yang mengenal sisi hitam putihku

Gerimis di bumiku, 21 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun