Mohon tunggu...
Nadya Khennis Rozana
Nadya Khennis Rozana Mohon Tunggu... Penulis - Ex-Jurnalis TV9 Nusantara

Terima kasih telah menemukanku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Qana'ah dan Zuhud: Konsep Minimalisme dalam Islam

16 November 2023   09:00 Diperbarui: 16 November 2023   09:44 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Bench Accounting on Unsplash

Dalam dinamika kehidupan modern yang serba cepat dan serba materi, konsep minimalisme mulai mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Berbicara tentang minimalisme, Islam juga sudah mengajarkan nilai-nilai serupa dalam Al-Qur'an maupun Hadits tentunya dengan istilah yang berbeda. Minimalisme kita kenal sebagai bagian dari label modern, sedangkan dalam ajaran Islam kita mengenalnya dengan istilah qana'ah dan zuhud. 

Qana'ah artinya merasa cukup dengan apa yang dmiliki. Percaya bahwa yang telah kita punya memang sudah sesuai dengan porsi dan kemampuan kita. Tugas kita selanjutnya adalah mensyukuri dan memanfaatkannya di jalan kebaikan semaksimal mungkin. 

Sedangkan zuhud artinya meletakkan urusan dunia di tangan bukan di hati. Melepas rasa memiliki pada dunia bukan berarti memilih untuk hidup sengsara. Melainkan hidup secukupnya, meninggalkan hal yang tidak penting untuk fokus pada tujuan hidup. 

Di saat kita sudah memiliki sikap zuhud, maka sikap qanaah akan mengikuti. Siklus kehidupan kita akan lebih tenang saat menerapkan minimalisme dengan sikap zuhud dan qana'ah. Karena kita yakin bahwa pemberian Allah SWT itu cukup. Allah pun ridlo dengan apa yang kita dapatkan. 

Saat hati kita belum merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki. kita akan merasa selalu haus dan mencari kebahagiaan lain dengan cara apapun termasuk impulsif ketika berbelanja. 

Islam mengajarkan agar kita tidak hanya hidup untuk dunia ini, tetapi juga untuk akhirat. Dengan mengintegrasikan Qana'ah dan Zuhud dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai keharmonisan antara kebutuhan material dan kepuasan batin.

Seorang Muslim yang menerapkan prinsip-prinsip ini akan cenderung lebih hemat, tidak terlalu terikat pada materi, dan lebih memperhatikan kebutuhan orang lain. Dia akan menyadari bahwa kepemilikan terbesar yang dimilikinya adalah ketenangan hati dan kepuasan dari iman yang kuat.

Dalam dunia yang terus berkembang dengan tuntutan materi, konsep minimalisme dalam Islam memberikan pandangan yang berharga tentang bagaimana kita seharusnya berinteraksi dengan harta dan dunia ini.

Dengan memahami nilai-nilai Qana'ah dan Zuhud, kita dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan materi dan pencarian ketenangan batin, menciptakan kehidupan yang lebih berarti dan lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun