Wah, Jumlah kasus diabetes pada anak melonjak 70 kali lipat?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tentang kenaikan kasus diabetes pada anak di Indonesia mengalami kenaikan drastis hingga 70 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2010.Â
Prevalensi kasus pada Januari 2023 adalah 2 kasus per 100.000 jiwa. Ada sekitar 1.645 anak di Indonesia mengalami diabetes, 50 persen di antaranya adalah anak perempuan. Penderita paling banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya, sedangkan usia umumnya di antara 10-14 tahun dengan jumlah 46 persen.Â
Data IDAI juga menunjukkan terdapat balita 0-4 tahun yang merupakan pasien diabetes yaitu sebanyak 19 persen. Sementara itu, anak usia 5-9 tahun berkontribusi terhadap 31,5 persen dari keseluruhan kasus diabetes pada anak. Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi mengatakan, kasus diabetes pada anak kemungkinan bisa lebih besar dari data yang tercatat.Â
Tingginya kasus ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak terkendali. Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso menyatakan, tren kenaikan kasus diabetes pada anak ini berkaitan dengan konsumsi seperti snack dan junk food yang mengandung gula cukup tinggi. Selain itu, sejak pandemi Covid-19, aktivitas anak di luar makin berkurang. Hal tersebut membuat anak menjadi kurang bergerak dan lebih sering bermain gadget.
Hal ini menjadi alarm bagi orang tua agar lebih berhati-hati dalam memberi asupan makanan bagi anak. Seperti apa sih penyakit diabetes itu?
Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat meningkatnya kadar gula darah di atas normal yaitu 200 mg/dl atau lebih tinggi yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Ada 2 tipe diabetes yang terjadi yakni tipe-1 yang disebabkan oleh kondisi genetik dan tidak bisa dicegah. Sering terjadi pada anak-anak dan remaja, namun bisa menyerang bayi, balita dan orang. Diabetes tipe-1 terjadi akibat kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh anak merusak atau menghancurkan pankreasnya sendiri, sehingga fungsi pankreas menjadi terganggu.
Sedangkan tipe-2 disebabkan oleh resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi. Diabetes tipe ini biasanya rentan terjadi pada anak berusia di atas 10 tahun atau pada usia remaja.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, diabetes merupakan silent killer dan  mother of all diseasess atau ibu dari segala penyakit atau penyebab dari berbagai penyakit kronis lainnya. Jika pasien diabetes tidak dirawat, dapat memunculkan resiko penyakit lain seperti stroke, gagal ginjal, hingga jantung.Â
Resiko terkena diabetes akan meningkat apabila anak mengalami kenaikan berat badan berlebih atau obesitas. Selain itu, berikut adalah empat gejala umum diabetes pada anak yang perlu orang tua waspadai: