Jung's Map of The Soul: An Introduction adalah sebuah buku karya Murray Stein yang ditulis berdasar pada teori dari Carl Jung. Mungkin judul buku ini tidak asing di telinga para Kpopers karena istilah Map of Soul sendiri dijadikan sebagai judul album oleh boy grup Korea Selatan yakni BTS.Â
Menurut Jung, mempelajari jiwa manusia adalah tonggak sejarah yang amat penting karena seluruh dunia ini bergantung pada sebuah tali yaitu psikis manusia. Dalam bukunya, Jung memberikan pendapat bahwa kepribadian manusia terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan terluar adalah Persona. Lapisan berikutnya adalah Anima atau Animus. Lapisan selanjutnya adalah Shadow. Dan lapisan terakhir disebut The Self. Mari menyelami lebih dalam di setiap lapisannya.
Persona merupakan wajah kepribadian yang anda representasikan di depan publik berdasarkan situasi dan dengan siapa Anda berinteraksi. Anda melakukan ini tanpa ada maksud untuk memalsukan jati diri Anda, melainkan secara sadar untuk beradaptasi dengan tuntutan peran/pekerjaan karena ingin membangun image sebagai orang yang capable dan profesional di hadapan publik.
Anima dapat dikatakan sebagai personifikasi dari kecenderungan feminine dalam jiwa pria alias sisi feminimnya pria. Anima mempengaruhi sisi perasaan pria, namun mereka jarang mengakui ketika sisi ini terkadang menguasai dirinya. Misal saja: laki-laki yang terkadang juga mengekspresikan kelemahlembutan, sensitivitas, kepekaan, empati dan romantis.
Animus merupakan personifikasi dari kecenderungan maskulin dalam jiwa perempuan. Berbeda dengan anima yang merepresentasikan mood dan perasaan yang irasional, animus merupakan simbol dari proses berpikir dan bernalar. Animus mempengaruhi proses berpikir seorang perempuan. Hubungan antara perempuan dengan laki-laki dipengaruhi oleh pengalaman perempuan dan ayahnya, saudara laki-laki dan pengalaman pribadi yang masa lalu. Contoh nyata dari animus sendiri adalah perempuan yang terkadang bersikap tegas, berani, mandiri, logis dan ambisius.Â
Shadow adalah sisi gelap dalam diri Anda yang berada di alam bawah sadar. Segala sesuatu yang telah Anda sangkal karena dapat membuat suasana hati jadi merasa bersalah dan malu disebut sebagai Shadow Self. Hal ini dapat berupa kelemahan atau kekurangan diri yang paling tidak Anda sukai, pikiran kotor yang jahat dan gelap, trauma masa lalu, emosi negatif dan berbagai hal negatif lainnya. Shadow Self ini akan muncul jika ada faktor pemicu. Saat awal munculnya mungkin Anda tidak menyadarinya.
The Self adalah pusat dari keseluruhan kepribadian yang mengintegrasikan pikiran sadar Anda dengan pikiran alam bawah sadar. Jung mendefinisikan The Self sebagai totalitas keberadaan seseorang. Inilah dorongan utama yang membimbing perkembangan manusia menuju realisasi diri. Ketika Anda melihat karakter atau kepribadian Anda menjadi semakin dewasa seiring bertambah usia, The Self inilah yang diberikan peran untuk menghubungkan semua yang ada di pikiran sadar maupun bawah sadar hingga Anda terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H