Bencana Erupsi Gunung Semeru memang hal yang sangat tak terduga & diinginkan oleh semua orang terutama masyarakat desa supiratung yang terjadi pada tanggal 4 Desember 2021 yang membuat kerugian tidak hanya materialis tetapi hingga korban jiwa.
Pemerintah serta sukarelawan masih mencari  korban yang hilang serta membantu korban-korban yang selamat dari bencana tersebut, bencana ini tentu tidak dapat dihindari tetapi ada satu risiko yang menyebabkan lebih besar yaitu terputusnya satu-satunya akses mobilitas warga yaitu jembatan Gladak Perak..
Kejadian Risiko : Dimana jembatan mobilitas warga terutama desa supiratung terputus karena lahar dingin dari erupsi Gunung semeru, yaitu jembatan Gladak Perak membuat warga terisolasi.
Konteks Risiko : Jembatan mobilitas penduduk terputus sehingga warga tidak dapat menyebarangi jembatan agar terhindari dari erupsi lahar dingin. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya korban jiwa tetapi secara materialis & semestinya warga sudah bisa mengatisipasi kejadian ini karena erupsi Gunung Semeru terhitung sudah beberapa kali walaupun tidak dalam waktu dekat tetapi bisa diantisipasi.
Risk Owner : Penduduk Desa supiratung yang ingin menyelamatkan dirinya dari Bencana
Identifikasi Risiko yang ditemukan,
Unit kerja : Pemerintah, sasaran nya: Memperbaiki jembatan demi kedepannya menimalisir korban jiwa, periode risiko terjadi : Â Sabtu, 4 Desember 2021,
Akar Penyebab :
- Kurangnya pemeliharaan berkala pada jembatan
- Terputusnya jembatan karena lahar dingin hasil erupsi
Indikator Risiko : Sejumlah warga desa supiratung  (kurang lebih 1.000 warga) terisolasi dan warga yang terjebak tidak bisa menghubungi siapa-siapa karena tidak adanya sinyal