Namun, kekuasaan VOC akhirnya berakhir pada 31 Desember 1799, ketika perusahaan tersebut resmi dibubarkan dan pemerintahan diambil alih oleh pemerintah Belanda. Penyebab utama dari kejatuhan VOC adalah korupsi yang meluas di seluruh tingkatan birokrasi dan tekanan eksternal dari perubahan geopolitik di Eropa, seperti penguasaan Belanda oleh Perancis di bawah Napoleon Bonaparte. Meski demikian, kejatuhan VOC tidak mengakhiri penderitaan rakyat Indonesia, karena pemerintah kolonial Belanda terus melanjutkan kebijakan eksploitasi dan penindasan hingga akhirnya perjuangan kemerdekaan Indonesia berhasil mematahkan kekuasaan kolonial pada pertengahan abad ke-20.Â
Kolonialisme Belanda di Indonesia meninggalkan warisan yang mendalam dan kompleks. Melalui eksploitasi ekonomi, kontrol politik, dominasi budaya, pemindahan penduduk, dan penggunaan kekerasan, Belanda berhasil mendominasi Nusantara selama lebih dari tiga abad. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan, baik oleh VOC maupun pemerintah kolonial, menempatkan Indonesia dalam posisi subordinat, di mana sumber daya alam dan tenaga kerja dieksploitasi secara besar-besaran untuk kepentingan Belanda.Â
Meskipun kekuasaan VOC berakhir pada akhir abad ke-18, penderitaan rakyat Indonesia berlanjut di bawah pemerintahan kolonial yang baru. Namun, pengalaman pahit ini juga memicu perlawanan dan semangat nasionalisme yang akhirnya mengarah pada kemerdekaan Indonesia. Warisan kolonialisme masih terasa hingga kini, baik dalam struktur ekonomi, sosial, maupun politik, tetapi perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka telah membuktikan bahwa kekuatan penjajah tidak dapat mengalahkan semangat dan tekad bangsa yang ingin menentukan nasibnya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H