Mohon tunggu...
KennedyYuandy
KennedyYuandy Mohon Tunggu... Guru - Guru

Waktu yang terus berjalan dan tidak akan kembali membuat saya merenung tentang bagaimana seharusnya saya memanfaatkannya dengan lebih baik. Saya menyadari bahwa keputusan dan tindakan yang saya lakukan saat ini akan membentuk masa depan saya, dan saya harus bertanggung jawab atas setiap pilihan yang saya buat. Oleh karena itu, saya harus berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ada dan mengambil pelajaran dari setiap pengalaman untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Asinkronus, Siapa Dapat Manfaat? Guru? Siswa?

12 Mei 2021   14:42 Diperbarui: 12 Mei 2021   14:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran jarak jauh sebenarnya memberikan ruang bagi guru dan siswa untuk mengembangkan pembelajaran asinkronus. Pada pembelajaran asinkronus ini tidak terjadi interakasi langsung antara Guru dan siswa. Guru menyiapkan materi pembelajaran yang bisa diakses siswa melalui media online ataupun dengan metode konvensional seperti mengirimkan materi ke siswa. Guru menyiapkan modul belajar yang memungkinkan siswa secara mandiri mengakses pembelajaran. Guru bisa menggunakan video, e-materi (ppt, bacaan), quis online dsb. Pembelajaran ini juga bisa dipadukan dengan pembelajaran sinkronus bila kita menerapkan flipped learning. Siswa menerima materi untuk dipelajari secara asinkronus terlebih dulu dan saat pertemuan pada pembelajaran tatap muka baik online maupun onsite siswa bisa diajak untuk berdiskusi berkenaan materi yang telah dipelajari sebelumnya. 

Dengan membiasakan siswa belajar secara asinkronus maka siswa dilatih untuk lebih mandiri dan bertanggungjawab. Siswa dalam hal ini juga diberikan tanggung jawab untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri. Siswa diberikan tanggung jawab untuk mengatur waktu dan memanfaatkan secara maksimal waktu belajar secara asinkronus tanpa pengawasan langsung guru. Guru juga didorong untuk kreatif dan inovatif dimana melalui modul belajar yang dibuatnya siswa termotivasi melakukan aktifitas belajar mandiri.Guru juga mesti memilih Learning Management System (LMS) yang sesuai dengan kondisi siswa. Saat ini banyak LMS yang berlisensi open source yang bisa dimanfaatkan seperti moodle, google classroom dan schoology dsb.


Dengan proses pembelajaran asinkronus yang dirancang dengan baik kita berharap siswa mempunyai kemampuan belajar mandiri, bertanggungjawab dan membuka kesempatan tak terbatas mampu belajar dari berbagai sumber belajar. Guru yang terlatih dalam merancang pembelajaran ini tentu akan berkembang kemampuan mengajar,  lebih kreatif bahkan guru bisa mempunyai jangkauan luas dan tidak terbatas oleh waktu untuk bisa diakses oleh siapapun yang ingin belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun