Mohon tunggu...
Deddy Kurniawan
Deddy Kurniawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

berusaha yang terbaik untuk hidup yang hanya sekali

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Proyek Mobil Nasional, Menggandeng Tetangga Demi Menghajar "Jepang" di Negeri Sendiri

8 Februari 2015   20:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:35 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Masyarakat Indonesia memang selama ini hanya menjadi penikmat dari produk-produk yang dihasilkan oleh negara lain. Hampir semua produk kita impor. Apalagi yang berkaitan dengan tekhnolgi.  Sebut saja komputer,laptop,televisi,radio,handphone dan lain-lain, hampir boleh dibilang nyaris tidak ada produk dalam negeri yang menyentuh hati konsumen lokal.

Jika ada produk lokal, pasti diragukan kualitasnya padahal belum tentu juga. Walaupun kualitasnya hampir sama atau bahkan mengungguli produk luar, pasti lebih banyak yang memilih menjadi follower produk non Indonesia karena sudah terbiasa atau selalu berpedoman produk luar pasti lebih bagus daripada produk domestik. Walah !!!!!!

Tak terkecuali juga mobil.  Sekarang ini hampir 96% pasar otomotif di Indonesia dikuasai produk Jepang. Padahal user pengguna otomotif di Indonesia cukup banyak terutama di kota-kota besar.  Tengok saja Jakarta yang baru-baru ini dinobatkan sebagai Kota termacet di dunia. Berapa banyak mobil-mobil yang berseliweran dan bikin macet sampai tidak bisa bergerak justru bukan berasal dari produk anak bangsa sendiri. Begitu besar konsumen otomotif di Indonesia yang ternyata hanya menikmati/mencicipi produk luar.  Sangat disayangkan sekali produk luar tersebut jugalah yang turut menyumbang potensial loss ekonomi yang teramat besar akibat kemacetan tersebut.  Sudah menjadi user, dampaknya malah memukul diri sendiri.  Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Seperti dituturkan oleh pengamat ekonomi Ichsanoodin Noorsy kemarin di kabar TV one sore, selama ini jepang hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar User. Sekali lagi cuma menjadi User. Padahal kerja sama tersebut telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama dari tahun 70-an. Tidak ada niatan untuk melakukan transfer tekhnologi atau curi ilmu sehingga Indonesia bisa memproduksi mobil nasionalnya sendiri.

Pemerintah Indonesia Juga beringinan agar suatu hari nanti ada produk mobil nasional yang bisa dibanggakan di negeri sendiri. Mulai dari Timor sampai yang terakhir Esemka. Selalu ada saja ganjalan yang menghadang dan memang pasti ada, mulai dari proyeknya berbau aroma KKN, kualitas yang sulit bersaing dan lain-lain.  Tapi ujung-ujungnya proyek mobnas selalu kandas dan sampai hari ini garasi-garasi rumah di Indonesia tetap masih terisi mobil-mobil produk jepang.

Kita perlu memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang mencoba merintis kembali proyek mobil nasional ini dengan menggandeng Proton perusahaan mobil nasional asal Malaysia sebagai perusahaan yang akan membantu pengembangan mobil nasional. Walau banyak yang mencibir proyek yang akan digarap ini berbau "balas budi" karena penunjukan PT Adi Perkasa Citra Lestari milik AM Hendropriyono sebagai Mitra Proton. Tetapi setidaknya timbul asa bahwa suatu hari nanti kita akan melihat lalu-lalangnya mobil nasional di jalan-jalan negeri ini. Dan ketika ditanyakan kepada setiap user, mobil apa yang anda gunakan. Jawabnya : "tentu saja mobnas dong". Yah semoga bukan hanya sekedar mimpi di siang bolong, tapi mimpi yang berhasil terwujud.

Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun