Ken Izzul Maula Dziya Ullah
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Unisnu Jepara
Di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan perubahan dan tekanan dalam kehidupan. Pengaruh globalisasi setidaknya telah merusak watak dan karakter anak didik yang cenderung mengabaikan pendidikan moral. Tujuan ideal pendidikan tidak sekedar membentuk anak didik yang cerdas dan memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas, tetapi berupaya membentuk anak didik memilki moral sehingga memiliki kepribadian luhur sesuai dengan karakter bangsa.
Pendidikan moral di zaman sekarang sangatlah penting, mengingat banyaknya kasus kenakalan remaja yang sering kita jumpai di berita maka dari itu orang tua harus selalu memberi nasihat dan ilmu agama kepada anak-anaknya. Pendidikan agama sangatlah penting di ajarkan kepada anak-anak mulai sejak dini, supaya menciptakan akhlak yang baik, Agar anak tersebut memiliki pengetahuan tentang agama yang kuat, mengetahui perbuatan yang baik dengan perbuatan yang tidak baik.
Dan akan semakin bagus dan efektif jika pendidikan moral juga bisa masuk ke dalam keluarga. Jadi setiap keluarga, terutama orang tua, bisa memberikan pelajaran pendidikan moral kepada anak-anaknya. Contoh yang bagus dalam menjalani kehidupan dengan penuh sikap dan moral yang positif, sangat berpengaruh untuk anak. Anak-anak tentu akan mencontoh orang tuanya apapun yang dilakukan. Jadi ketika orang tua melakukan perbuatan yang bagus, sedikit banyak anak-anak pun juga akan mengikutinya.
Di Indonesia pendidikan moral telah ada dalam setiap jenjang pendidikan.  Di Sekolah Dasar perkembangan pendidikan moral tak pernah beranjak dari nilai-nilai luhur yang ada dalam  tatanan moral bangsa Indonesia yang termaktub jelas dalam Pancasila sebagai dasar Negara.  Pendidikan Moral Pancasila, yang sejak dari pendidikan dasar telah diajarkan tentu memiliki tujuan yang sangat mulia, tiada lain untuk membentuk anak negeri sebagai individu yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan, tenggang rasa demi persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta berkeadilan hakiki.
Berangkat dari tujuan tersebut diatas maka dalam pelaksanaannya terdapat tiga faktor penting dalam pendidikan moral di Indonesia yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Â Peserta didik yang sejatinya memiliki tingkat kesadaran dan dan perbedaan perkembangan kesadaran moral yang tidak merata maka perlu dilakukan identifikasi yang berujung pada sebuah pengertian mengenai kondisi perkembangan moral dari peserta didik itu sendiri.
2. Â Nilai-nilai (moral) Pancasila, berdasarkan tahapan kesadaran dan perkembangan moral manusia maka perlu di ketahui pula tingkat tahapan kemampuan peserta didik. Â Hal ini penting mengingat dengan tahapan dan tingkatan yang berbeda itu pula maka semua nilai-nilai moral yang terkandung dalam penididkan moral tersebut memiliki batasan-batasan tertentu untuk dapat terpatri pada kesadaran moral peserta didik. Â Dengan kata lain, kalaulah pancasila memiliki 36 butir nilai moral, maka harus difahami pula proses pemahaman peserta didik berdasar pada tingkat kesadaran dan tingkat kekuatan nilai kesadaran itu sendiri.
3. Â Guru Sebagai fasilitator, Â apabila kita kembali mengingat teori perkembangan moral manusia dari Kohlberg dengan 4 dalilnya maka guru seyogyanya adalah fasilitator yang memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memahami dan menghayati nilai-nilai pendidikan moral itu.
Dengan memperhatikan tiga hal diatas maka proses perkembangan moral manusia yang berjalan dalam jalur pendidikan tentu akan berjalan sesuai dengan tahapan perkembangan moral pada tiap diri manusia.
Dan biasanya di dalam lingkungan terdapat tempat sekolah dinniyah atau biasa sekolah sore, di situ anak di ajarkan tentang ilmu-ilmu agama yang bermanfaat untuk kehidupan khususnya di lingkungan. Biasanya orang tua lebih senang bila anaknya di pondokkan di pondok pesantren, di sana anak akan lebih banyak belajar tentang agama dan di ajar oleh kyai karismatik yang di segani oleh masyarakat setempat. pendidikan moral di pesantren sangatlah positif, selain mengaji anak akan di ajarkan dengan perilaku mandiri yang menjadikan anak tersebut akan berperilaku menjadi kepribadian yang baik.Â
Di zaman sekarang pergaulan bebas sangatlah memperihatinkan, orang tua harus banyak mengawasi dan mendidik anak anaknya supaya tidak ikut dalam pergaulan yang tidak baik tersebut. maka dari itu orang tua lebih baik mencarikan teman yang baik untuk anak anaknya supaya tidak terjerumus oleh pergaulan bebas yang membahayakan bagi anak-anak zaman now.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H