Bagi masyarakat Dayak, upacara pernikahan adat telah diwariskan turun-temurun sejak sebelum kedatangan misionaris Katolik sekitar tahun 1940-an. Banyak pasangan telah mengambil agama Kristen dan menerima sakramen pernikahan mereka di gereja, tetapi mereka tetap tidak bisa mengabaikan pernikahan adat. Dari pertunangan hingga pernikahan, pasangan akan diamati untuk mengetahui hal-hal seperti apakah mereka memiliki hubungan dekat atau tidak. Jika sudah terpenuhi, mereka diizinkan untuk melanjutkan pernikahan
Disunting dari http://www.thejakartapost.com/news/2014/08/08/a-dayak-wedding-an-affair-remember.html
Kebudayaan sudah melekat pada setiap manusia sejak zaman dahulu kala. Saya berharap upacara kebudayaan dapat menarik orang-orang muda untuk melestarikan kebudayaan. Ritual perkawinan adat juga memiliki makna dan pesan yang baik untuk mengawali kehidupan pernikahan. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan kebudayaan kita ini agar tidak punah dan kita juga  patut bangga akan keberagaman kebudayaan yang kita miliki di Indonesia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H