Mohon tunggu...
Kenia Nareriska
Kenia Nareriska Mohon Tunggu... -

IDN - YK ● Mahasiswi ● www.kotaksurat.org

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tuntutan Jurnalisme Online

9 April 2015   19:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran media online merubah banyak hal , termasuk dalam hal jurnalisme. Jurnalis dituntut untuk bisa lebih dari sekedar “menulis”. Mengapa demikian?

Media online merupakan media yang mampu memuat berbagai multimedia. Mulai dari fotografi, suara, video, teks, graphics and maps, animasi, yang mana multimedia itu menarik bagi pembaca karena mampu bercerita lebih dalam.

Media massa konvensional yang memasuki ranah onilne pun juga harus menyesuaikan dengan karakteristik ini. Oleh karenanya, jurnalis dituntut tidak hanya memiliki kemampuan untuk menulis saja. Jurnalis juga dituntut multitalent. Bisa menulis, bisa membacakan berita, bisa memotret, bisa mengoperasikan kamera, bisa membuat video, bisa mengubah informasi menjadi grafik yang menarik dan kemampuan-kemampuan lain.

Selain karakteristiknya yang dapat memasukkan multimedia ke dalam satu halaman website. Media online juga mampu menyortir berita dari yang paling banyak memiliki hits hingga yang paling sedikit. Hal ini memudahkan audiens untuk membaca berita mana yang paling digemari. Namun disisi lain, hal ini membuat persaingan yang ada semakin ketat. Sebuah berita harus dibuat semenarik mungkin baik dari segi tampilan maupun kontennya.

Keunikan lain media online yang tidak dimiliki media konvensional adalah interactivity. Audiens bisa secara langsung berinteraksi dengan material dalam laman web. Interaksi di sini tidak hanya sekedar mengklik. Tapi benar-benar secara sadar menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Entah orang lain itu juga audiens maupun penyedia konten. Seperti pada website I hope soo orang-orang menyampaikan ide/ pemikiran / harapannya dalam bentuk suara. Selain I hope Soo, perkembangan media online dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif lain. Seperti mencegah kasus penculikan di Los Angels.

Kehadiran media online memberikan kesempatan bagi jurnalisme online untuk memberitakan dengan cara baru. Selama ini jurnalisme dengan hardnews nya yang pendek, serius dan mengangkat isu-isu penting. Jurnalisme online tidak demikian. Jurnalis online bercerita lebih luas. Menyangkup segala segi kehidupan, berlanjut dari hari ke hari atau minggu ke minggu.

Berbicara mengenai online media, tidak akan jauh-jauh dari internet. Di Indonesia sendiri pengguna internet sangat banyak. Tercatat pada tahun 2011 ada 55 juta pengguna internet. Dalam tingkatan global, pengguna internet di Indonesia menempati posisi ke 4 setelah Asia, China dan Jepang. Jika internet dapat digunakan juga sebagai hal-hal yang positif,seharusnya tingginya angka pengguna internet dapat membawa Indonesia semakin lebih baik.

Masuknya jurnalisme ke ranah online, mengubah banyak hal. tidak hanya dari segi cara dan bentuk penyajian informasi. Mereka yang bekerja di dunia jurnalisme (jurnalis) juga dituntut untuk bisa berbuat lebih dari sebelumnya. Dituntut untuk bisa menguasi teknologi, dan berbagai keahlian yang menunjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun