Hanya sedikit orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi seperti Jamil Azzaini ini sehingga mampu meyakinkan jutaan orang. Wong ndeso dari belantara hutan di Lampung ini kini sukses menjadi seorang inspirator dan motivator nasional yang telah mendunia. Sikap nekadnya keluar dari zona nyaman sebagai PNS sempat membuat orang tuanya khawatir. Padahal seperti kita ketahui, bagi wong Jowo profesi menjadi PNS adalah pekerjaan yang menjadi idaman banyak orang.
Tapi akhirnya Jamil mampu membuktikan pilihannya tepat. Pria kelahiran Kutoarjo, Jawa Tengah 9 Agustus 1968 ini akhirnya memilih terjun di dunia wirausaha. Jamil yang juga merupakan alumni IPB jurusan Sosial Ekonomi Pertanian berani keluar dari zona nyaman dan aman untuk memasuki dunia belantara ibarat menginjakkan kakinya di tanah tidak bertuan. Di dunia belantara tanpa pemilik tersebut, hanya ada dua kemungkinan yaitu berhasil dan menancapkan bendera kesusksesan atau gagal karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang asing. Dan ketika gagal di tanah tidak bertuan pun hanya ada dua kemungkinan mati sebagai orang yang tidak dikenal atau kembali ke zona sebelumnya dengan wajah tertunduk malu.
Pilihan menjalani hidup bukanlah hal yang main-main. Apalagi bagi yang sudah berkeluarga. Semuanya menyangkut hidup dan mati, menyangkut masa depan keluarga. Tapi Jamil berani mengambil resiko itu.
Keluar dari PNS, Jamil kemudian meniti karir di dunia pendidikan wirausaha dengan bergabung di Dompet Dhuafa Republika. Lewat program kewirausahaan yang didanai oleh Dompet Dhuafa Republika, Jamil mampu mengangkat banyak orang miskin menjadi wirausaha. Setelah sukses membesarkan Dompet Dhuafa Republika Jamil bersama dengan para sahabatnya mendirikan PT Kubik Kreasi Sisilain, perusahaan yang bergerak di bidang training dan konsultan.
Di sini nama Jamil Azzaini makin berkibar. Melalui gerakan sukses Mulia yang digagasnya, Jamil mampu menginspirasi jutaan orang untuk meraih sukses dan mulia. Jamil sering diundang menjadi pembicara public baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan berbagai tema khususnya menyangkut spiritualitas, pengembangan diri dan kewirausahaan.
Hingga kini Jamil telah menulis 6 buku yang semuanya masuk kategori best seller. Buku-bukunya sarat dengan inspirasi dan motivasi. Sesuai dengan proposal hidupnya, Jamil ingin menginspirasi 25 juta orang dan 10 ribu di antaranya adalah kader-kader trainer yang berkualitas dan berintegritas tinggi.
Untuk mewujudkan proposal hidupnya tersebut, Jamil pun mendirikan akademi Trainer. Dari akademi ini diharapkan akan lahir trainer-trainer yang mampu menginpirasi Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Selain itu, jamil juga mendirikan Komunitas Sukses Mulia dan Klub Sukses mulia sebagai upaya mewujudkan kehidupan yang sukses mulia. Sukses dalam harta, tahta, kata dan cinta.
Meskipun telah menjadi orang sukses dan seorang inspirator yang telah mendunia, Jamil tetap tidak berubah. Dia tetap sederhana, ramah terhadap siapapun dan selalu tersenyum. Kebiasaan menyuapi anak-anaknya hingga kini pun tetap dilakukannya. Bahkan ditengah kesibukan dan kepadatannya memberi training kadangkala dia tetap meluangkan waktunya bermain petak umpet dengan anak-anaknya.
Sebagai penutup, ada kalimat singkat untuk menggambarkan sosok seorang Jamil Azzaini. Dalam wajahnya yang ndeso, mengalir bakat alami sebagai seorang trainer, penulis, motivator, pengkader trainer dan social entrepreneur serta penggerak kepedulian masyarakat. Di Lampung, Jamil mendiriakan sekolah gratis. Saat ini setiap tahunnya muridnya lebih dari 1.400 orang. Dan di Klaten, Jawa Tengah, Jamil juga mendirikan Pesantren Wirausaha Agribisnis Abdurrahman bin Auf secara gratis. Lulusan Pesantren ini dimaksudkan untuk melahirkan para pengusaha baru di Indonesia sekaligus memutus rantai kemiskinan. Tidak hanya itu, jamil menjadi penasehat di Yatim Mandiri sebuah lembaga sosial yang berupaya memandirikan anak-anak Yatim. Tahun 2011, lembaga ini tercatat di MURI sebagai lembaga yang paling banyak memberi bantuan kepada anak yatim. Semoga makin banyak Jamil-Jamil lain yang peduli pada nasib sesama untuk memutus rantai kemiskinan dan mengangkat harkat dan martabatnya menjadi sukses dan mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H