Mohon tunggu...
Ken Hirai
Ken Hirai Mohon Tunggu... profesional -

JIKA DIAM SAAT AGAMAMU DIHINA, GANTILAH BAJUMU DENGAN KAIN KAFAN. JIKA "GHIRAH" TELAH HILANG DARI HATI GANTINYA HANYA KAIN KAFAN 3 LAPIS, SEBAB KEHILANGAN "GHIRAH" SAMA DENGAN MATI (-BUYA HAMKA-)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dahlan Iskan:"Sepakbola di Indonesia Terlalu Politis"

8 Januari 2012   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tokoh yang sedang populer saat ini Dahlan Iskan (DI) dengan tegas mengatakan bahwa Sepakbola Indonesia sudah terlalu politis, karena terlalu jauh di bawa ke gelanggang politik. Lihatlah, tingkah polah politisi seperti Hinca Panjaitan (Demokrat), Lalu Mara (GOLKAR), La Nyalla Mataliti (PARTAI PATRIOT) dan Toni Apriliani (GOLKAR). Mereka selalu melakukan politisasi sepakbola dan menjadikan kisruh PSSI yang mereka buat menjadikan ajang mencari popularitas. Bukan solusi dan rekonsiliasi yang mereka tawarkan, tapi aroma dendam dan menebar kebencian terhadap PSSI yang selalu mereka kibarkan dalam setiap pernyataannya.

Dahlan Iskan juga dengan tegas mengatakan jika dirinya menjadi ketua umum PSSI maka dia akan membersihkan seluruh orang-orang politik dan menjauhkan sepakbola dari politisasi (Detik.com, Minggu 8 Januari 2012). Sepakbola adalah olahraga rakyat, milik seluruh rakyat. Sepakbola bukan milik segelintir politisi yang haus kekuasaan dan menggunakan sepakbola sebagai alat politik untuk mendapatkan kekuasaan tersebut.

Menurut Dahlan Iskan, banyak pihak yang telah memanfaatkan PSSI selama puluhan tahun memberi dampak buruk bagi perkembangan sepakbolaan Indonesia. Oleh karenanya orang-orang tersebut (politisi) harus dibersihkan dari kepengurusan baik di pusat maupun daerah dan diganti dengan anak-anak muda yang masih murni. Harus dilakukan perubahan paradigma jika ingin memberi perubahan yang signifikan terhadap sepakbola tanah air.

Jika syarat yang dikemukakan oleh Dahlan Iskan bahwa sepakbola Indonesia harus bebas dari politisi dan politisasi sepakbola, masihkah orang-orang seperti Ferry Paulus, Toni Apriliani, Hinca Panjaitan dan La Nyalla Mattalitti akan mencalonkan Dahlan Iskan sebagai ketua umum PSSI?

Jika Ya, berarti mereka siap meninggalkan sepakbola untuk selamanya. Karena Dahlan Iskan hanya akan menggunakan anak-anak muda yang bebas dari kepentingan politik dan tidak terkontaminasi rezim masa lalu.

Saatnya, terus kumandangkan PERJUANGAN MELAWAN LUPA, bebaskan sepakbola dari politisi dan politisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun