Rupanya tragedi undangan makan siang di istana belum berakhir. Klarifikasi setengah hati yang saling bertolak belakang antara Pepih Nugraha selalu manajer dan Isjet selaku asisten manajer tak mampu mengobati luka yang terlanjur menganga di hati Kompasianer.
Di kala sebagian kompasianer "miskin" empati menebar aura kebahagiaannya karena terpilih menjadi Kompasianer terhormat yang bisa menginjakkan kakinya di istana, Den Baghoese "Sang Nominator" Kompasianival 2015 lebih memilih jalan terhormat untuk tetap menjaga hati nuraninya. Luka dalam hasil tikaman "belati ketidakadilan" yang dilakukan oleh Isjet dan tim adminnya tak mungkin lagi disembuhkan. Luka hasil tikaman "belati ketidakadilan" tersebut sudah terlalu sering dan teramat dalam...
Pernahkah terlintas dalam pikiran Isjet dampak seperti ini? Saya yakin tidak.....
Aturan Isjet dan timnya sudah sangat tegas, jika tidak suka dan tidak setuju dengan kebijakan Admin silakan angkat kaki dari Kompasiana.
Daripada terus menerus dituduh nyinyir, Den Bhagoese (Sang Nominator) yang dilupakan itu akhirnya benar-benar memilih pergi. Meninggalkan rumah sehat yang selama ini telah dihiasinya dengan magis kata-kata inspirasinya. Puisi-puisinya yang sarat dengan sorotan kehidupan sosial telah raib dari Kompasiana lengkap dengan akunnya yang selama ini penuh dengan sapa kehangatan.
Selamat jalan sobat yang lebih memilih jalan terhormat. Kudoakan Engkau bahagia ditempat yang baru. Teruslah menebar inspirasi dan kebahagiaan, jangan pernah lelah.
Jika Kompasiana tak membutuhkanmu, yakinlah dunia sana sangat membutuhkan sentuhan kata--kata magismu. Yakinlah...suatu saat aku pun akan mengikuti jejakmu...mengukir dunia baru yang lebih terhormat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H