Tinggal di luar negeri tidak selamanya menyenangkan, selalu ada perasaan suka dan duka layaknya siang dan malam yang silih berganti dan saling melengkapi. Terkadang ada perasaan rindu yang mendalam terhadap suasana kekeluargaan di tanah air tercinta. Suasana kebersamaan dan gotong royong yang sulit ditemui ketika berada di luar negeri. Selain rindu terhadap suasana kebersamaannya, juga terkadang rindu terhadap aneka macam makanannya. Ketika rasa rindu terhadap aneka jenis makanan Indonesia sudah memuncak maka biasanya berkunjung ke toko dan restoran Indonesia yang ada di kota Riyadh merupakan salah satu obat mujarab untuk mengusir rasa rindu tersebut.
[caption id="attachment_214853" align="alignnone" width="300" caption="Toko Cengkareng-Riyadh/Dok. Arke (http://www.kompasiana.com/ar48k3r3)"][/caption]
Uniknya, dari banyak toko dan rumah makan Indonesia di Riyadh sebagian besar menggunakan nama-nama kota dan tempat-tempat terkenal di Indonesia seperti Toko Cengkareng, Toko Banyuwangi, Toko Kudus, Toko Cianjur, Toko Banten, Toko Jawa, Toko Bali, Toko Monas, Toko Nusantara, Toko Indonesia, Rumah Makan Yogyakarta dan sebagainya. Selain nama-nama kota ada juga yang menggunakan nama-nama yang sudah terkenal dan sangat familiar di telinga orang Indonesia seperti Rumah Makan Rindu Alam, Rumah Makan Warung Pojok, Rumah Makan Dendeng, Toko Harapan Baru, Toko Al-Hikmah, Toko Kharisma, Toko Merdeka dan sebagainya. Terkadang, toko-toko dan rumah makan tersebut pun lokasinya saling berdekatan, sehingga memudahkan konsumen untuk mengisi perut yang keroncongan sambil berbelanja berbagai produk Indonesia.
Namanya juga toko dan rumah makan Indonesia, maka produk-produk yang dijual pun serba produk Indonesia dan makanan khas Indonesia. Di toko-toko Indonesia tersedia berbagai bahan sembako seperti beras, gula, garam, minyak goreng, hingga sayur mayur seperti jengkol, pete, taoge, bayam, kangkung, sayur asem, daun sawi, daun adas, daun salam, dan daun jeruk. Selain itu tersedia juga lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan teri, ikan asin, ebi, bakso, krupuk, telur asin hingga makanan cemilan, onde-onde, gorengan, makanan ringan, makanan siap saji semuanya lengkap tersedia di etalase toko-toko Indonesia. Tak ketinggalan obat-obatan dan rokok Indonesia pun tersedia. Khusus untuk obat-obatan dan rokok, para penjaga toko biasanya menyembunyikan produk tersebut karena harus ada ijin khusus untuk menjualnya. [caption id="attachment_214688" align="alignnone" width="300" caption="RM. Rindu Alam, Riyadh/Dok. Arouf Saleem A"]
[caption id="attachment_214687" align="alignnone" width="300" caption="Nasi Goreng Spesial Rindu Alam-Riyadh/Dok. Tomi Satryatomo (http://wisat.multiply.com/)"]
Seiring dengan anjuran Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan produk-produk Indonesia maka toko-toko Indonesia pun semakin dibanjiri pembeli khususnya WNI. Omzetnya pun terbilang cukup besar berkisar antara 200.000 SR – 300.000 SR/bulan. Peningkatan omzet ini tentu berkaitan dengan meningkatnya nilai perdagangan non-tradisonal antara Indonesia dan Arab Saudi. Peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia-Arab Saudi ini pun mendapat apresiasi dari pihak kementrian luar negeri Indonesia yang beberapa waktu lalu memberikan penghargaan khusus (Entrepreneur Award) kepada para pemilik toko dan restoran Indonesia. Di Riyadh ada sekitar 92 pengusaha pemilik toko Indonesia dan 12 pengusaha pemilik restoran Indonesia.
[caption id="attachment_214223" align="alignnone" width="300" caption="Penghargaan untuk pengusaha Indonesia.Dok KBRI-Riyadh"]
Inilah kata-kata sambutan dari salah seorang penerima Entrepreneur Award yang saya kutip dengan harapan mampu menginspirasi WNI agar bisa berprestasi di luar negeri dan tetap mencintai Indonesia, “…kami bangga, kami akan lebih bersemangat atas penghargaan in., kami akan lebih bekerja keras agar lebih berprestasi lagi, hidup Indonesia, hidup produk Indonesia!”
Catatan: Gambar RM. Rindu Alam di ambil dari SINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H