Mohon tunggu...
kenfawzia febrina
kenfawzia febrina Mohon Tunggu... -

Mahasiswa s2MM UGM Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Business Process Reengineering dalam Proses Recruitment

14 Oktober 2012   06:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:51 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir semua manusia pasti menginginkan proses yang lebih baik dalam suatu sistem terlebih lagi dalam suatu organisasi. Organisasi terdiri dari berbagai macam pekerjaan yang diintegrasikan untuk pencapaian objek perusahaan supaya lebih baik. Proses yang telah ada akan terus dievaluasi agar perusahaan tersebut mempunyai nilai competitive advantage yang lebih jika dibandingkan dengan perusahaan lain. Proses ini dikenal dengan sebutan Business Process Reengineering menurut Hammer and Champy (1993) fundamental rethinking and radical redesign of business processes to achieve dramatic improvements in critical contemporary modern  measures of performance, such as cost, quality, service, and speed…” yang intinya adalah perbaikan proses untuk meningkatkan performa di biaya, kulitas, jasa, dan kecepatan. Disini saya akan mengambil contoh e-recruitmen.

Perusahaan pada masa lalu khususnya divisi SDM pasti melakukan proses recruitment. Terdengar sangat sederhana dan umum memang, akan tetapi ini sangat membawa efek yang sangat signifikan pada kinerja dan efektifitas perusahaan. Ketika ingin merekrut SDM, pihak perusahaan pasti menginginkan penetrasi SDM yang sangat luas sehingga bibit unggul bisa terjamah lebih banyak. Maka dari itu, proses perekrutan harus melakukan evolusi secara berkesinambungan. Dari segi pemasaran, tidak hanya masyarakat yang membutuhkan pekerjaan akan tetapi organisasi juga membutuhkan SDM yang berkualitas. Pemasaran lowongan tidak hanya dilakukan di media cetak seperti yang dilakukan dulu atau hanya di pasar tenaga kerja, tetapi dengan memanfaatkan teknologi, lowongan pekerjaan itu bisa dipasarkan secara luas dan mencangkup pasar yang banyak. Selain itu, proses pengiriman CV yang tadinya menggunakan kertas dan dikirimkan langsung ke organisasi maka sistem ini harus dihapuskan karena dinilai sangat tidak efektif dan efisien dalam penggunaan waktu dan memakan tempat. Sistem pengumpulan CV berupa kertas ini harus diganti dengan sistem yang lebih efisien yaitu e-recruitment dimana para pelamar mengirimkan CV nya melalui alamat email yang sudah disediakan oleh organisasi. Jadi, disini setiap pelamar bisa mengisi data dirinya sesuai dengan klasifikasi yang telah disediakan sehingga user bisa mencari pelamar-pelamar yang sesuai dengan yang diinginkannya tanpa harus mencari-cari di tumpukan kertas. Dokumen CV tersebut juga langsung masuk ke storage sesuai dengan klasifikasi, sebagai contoh jika user menginginkan pelamar dengan klasifikasi S2, maka user tinggal mengetik pelamar dengan edukasi S2 di database dan hasilnya keluar. Ini sangat memudahkan proses rekrutmen, baik dari pihak organisasi maupun pelamar karena tidak ada yang terlewatkan dan tiap orang mempunya kesempatan yang sama untuk di “lihat”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun