Sumber: BPS
Dari Tabel 1 dapat diperoleh informasi bahwa sejak tahun 1998 Bandara Ngurah Rai di Pulau Bali, menjadi pintu masuk utama wisatawan mancanegara, yang sebelumnya adalah Bandara Soekarno Hatta.Fluktuasi kunjungan tamu asing ke negara kita, karena pengaruh kondisi keamanan dalam negeri seperti adanya Bom Bali tahun 2002 dan 2004 dan Bom Jakarta, sehingga beberapa negara mengeluarkan travel warning kunjungan ke Indonesia, kondisi krisis keuangan dan serangan terorisme di negara lain yang membawa implikasi kondisi global pariwisata mengalami penurunan.
Yang kedua adalah jumlah kunjungan tamu asing pada hotel bintang berdasarkan wilayah Pulau. Data ini diolah terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penyajian dan penggambaran informasi serta pembagian wilayah wisata besar menjadi Sumatera, Jawa, Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dan Papua.
Tabel 2. Jumlah Tamu Asing Pada Hotel Bintang berdasar Wilayah Pulau 2003-2010
Sumber: BPS, diolah
Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa Bali menjadi tujuan wisata utama di Indonesia, dengan banyaknya jumlah tamu asing yang berkunjung pada tahun 2003 sampai dengan 2010 dan meminta layanan akomodasi hotel bintang. Wilayah lain belum bisa mengungguli perolehan Bali dalam mendatangkan wisatawan.
Fakta yang ketiga dari statistik Bali adalah jumlah wisatawan mancanegara menurut asal negara tempat tinggal.
Tabel 3. Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsungke Bali Menurut Kebangsaan Tahun 2007 - 2011
Sumber: BPS Provinsi Bali, diolah
Berdasarkan Tabel 3, dapat diperoleh informasi bahwa Asia menjadi konsumen pariwisata Bali pada posisi pertama. Sejalan dengan teori demografi bahwa penduduk Asia mencapai 60,3% dari populasi dunia saat ini (sumber data Wikipedia, 2012). Selanjutnya konsumen kedua adalah orang dari daratan Eropa. Preferensi masing-masing konsumen akan berbeda dan bentuk akomodasi yang yang akan diminta. Tetapi dengan memperhatikan perkembangan saat ini bahwa penduduk Jepang sebagian besar pada usia tua dan penduduk China dalam kondisi produktif maka perlu dikaji lebih dalam lagi akan struktur demografi ini dan karakteristik konsumen pariwisata ini.