Mohon tunggu...
KEN ENDANG SUKAWATI
KEN ENDANG SUKAWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Menulis hal-hal random tentang hidup, kehidupan, dan perjalanannya Salam kenal -ken

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jadi Manusia (Manusia dan Skenario Sang Pencipta)

28 November 2022   08:00 Diperbarui: 28 November 2022   08:08 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah yang panjang ini bukan kisah yang kusengaja, kisah juangku sebagai manusia. Melewati berbagai tantangan hingga aku mampu berdiri dititik dimana lelah bukan lagi alasanku untuk berhenti.

Alur kehidupan yang penuh drama yang besutradarakan Tuhan Yang Maha Esa. Kesedihan, kegembiraan, kegagalan, ketakutan, keterpurukan, dan keberhasilan telah menghiasi penggalan-penggalan kisahku sebgai seorang manusia.

Satu hal yang membuatku kuat hingga aku masih bertahan dititik ini adalah orang tuaku yaitu bapak dan ibuku. Harapan mereka lebih tinggi dari pada semngatku.

Entah kenapa setiap kali aku melihat wajah mereka semangatku menjadi semakin kuat, semakin terus ingin berjuang. Mungkin kamu yang sedang membaca coretan kisah ini pernah merasakan hal yang sama sepertiku. Ridho Allah swt ada pada kedua orang tua kita.

Kenalin Aku Ken anak rantau dari desa kuliah semester lima di Surabaya. Takdir sudah terlampau jauh membawaku ke kota ini. Entah apa maksud dan Tujuannya meletakkanku di posisi dimana aku jauh dari keluargaku. tak mau ambil pusing tak kan ku pikirkan lagi masalah itu. intinya jalani aja"manut jarene Gusti". yang ku tau aku disini untuk menuntut ilmu dan pulang membawa kebanggaan bagi keluargaku di desa.  Tapi kawan, ternyata tidak semudah itu. wkwkwk.

Perjalan menjadi manusia itu panjang dan banyak sekali rintangan-rintangan yang akan menghadang kita. Aku ingat dengan kata-kata" Tuhan tak berjanji bahwa hidup ini akan selalu mudah, tapi Tuhan Berjanji akan selalu menyertai kita dalam setiap langkah" itulah sedikit kata-kata yang membuatku tersadar bahwa memang manusia ya harus seperti itu, harus capek, harus berjuang, harus bisa menghadapi masalah. Itulah yang dinamakan maunusia.

Mengeluh itu wajar, tapi kalian tau sebenarnya mengeluh itu hanya akan membuat hari kita tambah buruk, menjadikan kita tidak yankin bahwa Tuhan ada di setiap langkah kita. Kalau udah cape udah nangis aja, bilang sama Allah SWT mintalah dipermudah, minta dikasih jalan, luapkan semuanya nangis sekenceng-kencengnya sampe cape, sampe semua lelah kamu hilang. kalau udah usap tuh air matanya, usap dadamu sambil bilang kalau " Aku adalah manusia, aku punya tuhan di setiap langkahku, aku diciptakan oleh-Nya, Dia Tidak akan meninggalkanku bagaimanapun kondisiku" lihat hasilnya kemudian.

lebih tenangkan hatinya, lebih ringan kan rasanya. Kalau gitu senyum dong, hehehe

udah-udah balik lagi nih, kepikiran tugas udah semester lima,banyak banget nih pikiran-pikiran. kepala satu kayaknya kurang nih. udah full sama tugas dan rentetan deadline yang bikin pusing. lah ngeluhh lagi.. stop..stop..buang pikiran itu. Huuuusssssssss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun