Surakarta - 100 Pemuda dari Aliansi Komando Anti Israel dan Amerika (Al Kaida) menggelar aksi Bai'at Mati. Para pemuda bosan hidup tersebut bersumpah membalas pembunuhan Osama bin Laden. Aksi ini dilakukan di Bundaran Gladak, Solo pada Jumat (6/5/2011). Sebelumnya mereka melakukan longmarch dari Masjid Baitussalam.
Massa yang sebagian besar pengangguran tersebut berjumlah 200 orang. Terdiri dari 100 orang peserta bai'at , mereka bergamis putih dan memakai penutup wajah. Sedangkan mereka yang tidak ikut bai'at, memakai kaus hitam. "Kami 100 pemuda Solo berbai'at kepada Allah. Siap mati untuk menuntut balas atas kematian Usamah bin Ladin!" kata mereka sambil dipandu Ahmad Sigit dari atas mobil.
"Habis ini belum dipikirkan langkah berikutnya. Tapi kita sampaikan sikap pada AS dan sekutunya. Kita siap bela sampai titik darah penghabisan," kata Endro. Aksi ini jelas membuat lalu lintas di Bundaran Gladak macet total. Karena aksi massa memakan separuh badan jalan. 100 Polisi menjaga aksi ini.
Dalam riwayat Islam, tokoh yang dibuang ke laut adalah Firaun. Para tiran bangsa Israel dan musuh utama Nabi Musa. Sehingga kaum Khawariij di Arab, Timur Tengah, Pakistan, dan Indonesia kebakaran jenggot karena idola mereka - Osama yang dianggap Sang Imam Mahdi - disejajarkan dengan Firaun.
Tindakan terorisme Osama dan pengikutnya sungguh biadab. Mereka merupakan kaum Khawarij. Ormas seperti FPI dan FUI yang menggelar doa bersama di Petamburan ialah antek-antek Neo Wahabi di Indonesia. MUI yang tak setuju bangkai Osama dibuang ke laut setali tiga uang. Mereka sama-sama pengkhianat bangsa. Termasuk PKS yang salah satu kadernya menulis puisi untuk "Sang Martir"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H