Mohon tunggu...
Kenang Prakusya
Kenang Prakusya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, salam kenal semuanya. Saya seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Jakarta, saat ini saya sedang berlatih untuk mengunggah artikel berita.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Klenteng Boen Tek Bio, Jejak Sejarah dan Kearifan Budaya Tionghoa di Kota Tangerang

16 April 2024   00:44 Diperbarui: 16 April 2024   00:49 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Tangerang, sebuah kota yang kaya akan warisan budaya dan sejarah yang membentang sejak berabad-abad yang lalu. Salah satu peninggalan bersejarah yang masih kokoh berdiri hingga kini adalah Klenteng Boen Tek Bio, sebuah tempat ibadah yang merupakan saksi bisu perpaduan antara budaya Tionghoa dan budaya lokal. Klenteng ini tidak hanya menjadi tempat persembahyangan, tetapi juga menjadi cagar budaya yang memperkaya keberagaman di Kota Tangerang.

Menelusuri jejak sejarah Klenteng Boen Tek Bio membawa kita kembali ke zaman dahulu, tepatnya sejak tahun 1684. Pada waktu itu, orang-orang Tionghoa datang dan menetap di daerah Tangerang dengan tujuan utama untuk berdagang. Seiring berjalannya waktu, terjadilah pernikahan antara orang Tionghoa dan penduduk setempat, yang kemudian melahirkan keturunan campuran yang dikenal sebagai peranakan Tionghoa.

Kelenteng Boen Tek Bio tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol dari gotong royong dan persatuan antar-etnis dalam membangun sebuah tempat suci. Dibangun secara gotong royong, kelenteng ini merupakan hasil usaha bersama dari peranakan Tionghoa di daerah tersebut. Nama "Boen Tek Bio" sendiri memiliki makna mendalam, yang mencerminkan nilai-nilai kebajikan dan spiritualitas. Filosofi yang terkandung dalam penamaan ini menjadi cerminan dari semangat dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh komunitas tersebut.

Keberadaan Klenteng Boen Tek Bio bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol keberagaman budaya dan warisan berharga Kota Tangerang. Pengakuan sebagai cagar budaya oleh pemerintah pada tahun 2011 menegaskan pentingnya peran klenteng ini dalam mempertahankan sejarah dan identitas kultural Kota Tangerang. Tindakan pemeliharaan yang dilakukan oleh pengurus klenteng, seperti penggantian cat yang pudar dan perawatan rutin lainnya, menjamin kelangsungan dan keutuhan bangunan ini.

Kota Tangerang dikenal sebagai kota yang memperlihatkan toleransi dan keharmonisan antar-agama. Lokasi Klenteng Boen Tek Bio yang berdekatan dengan Masjid Agung Kalipasir dan gereja Santa Maria adalah gambaran konkret dari semangat toleransi yang telah terjalin sejak lama. Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah sebuah hambatan, tetapi justru menjadi kekayaan yang memperkaya dan memperkuat jalinan sosial di masyarakat.

Klenteng Boen Tek Bio bukan hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Tionghoa, tetapi juga destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan fasilitas yang lengkap, termasuk aula luas, toilet, dan bahkan minuman gratis untuk pengunjung, klenteng ini menyambut siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan keberagaman budaya Tionghoa. Program tur yang diselenggarakan oleh pengurus klenteng juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Harapan untuk menjaga dan melestarikan Klenteng Boen Tek Bio hingga generasi selanjutnya merupakan komitmen yang kuat dari pengurus dan komunitas sekitar. Rencana untuk mengadakan peristiwa arak-arakan perahu setiap 12 tahun sekali menjadi bukti nyata dari upaya untuk mempertahankan tradisi dan kegiatan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Bagi yang ingin mengunjungi Klenteng Boen Tek Bio, lokasinya sangat mudah dijangkau. Klenteng Boen Tek Bio berada di Jalan Bhakti No.14. Lokasi klenteng ini melewati tempat kuliner Pasar Lama Tangerang. Untuk ke sini, pengunjung bisa langsung mengambil jalan ke Jalan Raya Pantura. Lalu, ambil jalan lurus terus untuk menuju ke Jalan Kisamaun. Setelah sampai di kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang, lurus terus hingga ke Jalan Bhakti. Klenteng Boen Tek Bio ini berada di ujung jalan, tepatnya di sebelah kanan. Disarankan untuk membawa kendaraan bermotor karena kondisi jalanan yang sempit, namun bagi yang menggunakan mobil, area parkir di Pasar Lama Tangerang dapat digunakan sebagai alternatif.

Klenteng Boen Tek Bio tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga merupakan cerminan dari keberagaman budaya dan nilai-nilai gotong royong yang menjadi bagian integral dari sejarah Kota Tangerang. Dengan perawatan yang teliti dan komitmen untuk menjaga warisan budaya ini, diharapkan Klenteng Boen Tek Bio akan terus menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang keberagaman budaya di Kota Tangerang.

Teks: Kenang Prakusya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun