Mohon tunggu...
ken andarini
ken andarini Mohon Tunggu... -

lahir di Jakarta, pada bulan April yang cerah, pernah mempelajari disiplin ilmu tentang manusia. Saat ini sangat berminat pada warna warni kehidupan sekitar, pemerhati hasil olah pikir dan rasa kerabat, kerabat dan kerabatss.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mendangdutkan Asia, Memesrakan Asia..

16 Desember 2015   18:22 Diperbarui: 16 Desember 2015   18:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik.

Kata yang muncul pertama kali saat menyaksikan tayangan dangdut versi terbaru dari sebuah acara di salah satu televisi swasta Indonesia. D Academy Asia. Baru menonton setelah sekian episode, barulah ngeh, tayangan ini punya magnet luar biasa. Punya kekuatan luar biasa. di pendapat saya, setidaknya kekuatan untuk menahan orang sekian menit menyaksikan kelucuan para hostsnya. Maklum saya jarang tidur larut, dan jarang menonton acara yang tidak punya 'sari kelucuan'. Setelah lelah di kantor, rasanya sayang membuang waktu istirahat untuk menonton acara yang membuat kening berkerut kembali.

Dan setelah menonton beberapa episode acara 'D Academy Asia', saya punya kesan-kesan pribadi yang saya ingin share..untuk mengajak orang berpikir dari sudut yang sama dan moga-moga juga menangkap positive values, seperti yang saya tangkap.

Pertama, model tayangan ini di stasiun TV ini, bukan hal yang baru. sudah dicobakan pada acara sebelumnya. Namun dengan rentang jangkauan (kerennya scope) hingga Asia, meski belum semua negara di Asia berpartisipasi, sudah membuat para pemirsa   melihat acara ini. setidaknya menoleh ke layar TV karena rasa ingin tahu yang besar ..siapaa siiiyyy artis dangdut dari negara tetangga, eh ada yaa...penyanyi dangdut dari negara tetangga, eh..kayak apa siiyy goyangnya..

Kedua, konsep multy hosts. Alias MC keroyokan, ternyata benar-benar berhasil menghidupkan suasana. Para MC saling melengkapi satu sama lain. kelebihan dari masing-masing MC mendukung dan menambal kekurangan teman MC lainnya sehingga membuat acara tetap hidup dan dinamis. Buat saya pribadi yang sering membawakan acara di kantor, hal ini sangat saya pahami, MC geguyub memang punya kekuatan besar untuk menyegarkan acara. Apalagi sebagian besar MCnya adalah actor plus, artinya ya actor yang terbiasa dengan kamera dan panggung, ya komedian, ya pelaku seni vokal dan juga pelaku seni tari. jadilah  one whole complete package Master Ceremony.

Ketiga, Konsep Multy Comentators, bukan Juri. dari berbagai negara yang punya keleluasaan menilai dan memberi komentar untuk para penampil. Hal ini memberi aksi tontonan tersendiri. Saat memberi komentar dan penilaian dengan cara dan bahasa serta gaya masing-masing, menjadikan warna luar biasa. Kritis berpadu dengan kekocakan cara bicara dan aksi panggung masing-masing komentator. Apalagi komentator dari luar negara Indonesia, perlu diberi penghargaan, karena benar-benar berniat berbicara dalam gaya bahasa Indonesia gaul..yang sering jadi bahan komentar dan kelucuan para Host. memang menjadi aksi komedi plus plus. 

Keempat, Konsep juri di luar komentator, memberi nilai lebih pada acara ini yang sememangnya adalah kompetisi.

Kelima, menyoroti personality dari masing-masing penampil yang unik. Juga memberi kelucuan tersendiri, misalnya yang disoroti adalah kesukaan peserta dari Brunai yang doyan semua makanan terutama jengkol. Saat disuguhi jengkol, tanpa malu-malu dimakan dipanggung, bahkan para host juga menyerbu si makanan asik ini. Ternyata Kesamaan saudara serumpun..yahh apa mau di kata, asal negara yang dipisahkan jarak ribuan kilometer dipersatukan oleh jengkol..

Keenam,Di panggung D Academy Asia, dangdut menjadi tontonan yang berkelas. Betapa menyanyikan lagu ini perlu kemampuan olah vokal dan musikalitas yang tidak main-main, tingkat kesulitan pun tinggi. Aksi Goyang pun ternyata tidak perlu vulgar untuk menghidupkan jiwa suatu lagu yang up beat. Manner di panggung pun ikut menjadi point penilaian, sehingga benar-benar para penampil dituntut menjadi entertainer sejati, yang tidak melulu mengandalkan kekuatan goyangan seperti biasanya para artis dangdut membawakan performancenya.

Terakhir, yang paling penting dari kesemuanya, Pembauran antar warga negara Asia, adalah warna yang sangat kuat dalam acara ini. Masyarakat kita yang selama ini selalu dipicu oleh macam-macam issue sehingga memancing konflik dengan negara tetangga. Lewat acara ini, rasa pertikaian pun pupussssss. Kembali kita dirangsang, diencourage untuk menghargai saudara serumpun dengan kekhasan mereka masing-masing, menghormati marwah atau martabat saudara serumpun, dan tidak memperuncing perbedaan.

Dan ternyata, buanyyakk banget yang nonton acara ini..di kota tempat saya tinggal, Jakarta tercinta, di jam tayang acara ini kalau saya pergi ke luar rumah, rumah manapun, ke mall, ke kedai, ternya ramai orang menonton D Academy Asia, hmmm luar biasa.

Begitulah..salut untuk ide brilian acara ini. dengan dangdut, dengan tawa dan dendang, kembali memesrakan Asia..

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun