Mohon tunggu...
Absah
Absah Mohon Tunggu... -

Mampir ngguyu...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora featured

Naik Haji untuk Mabrurkan Korupsi

5 September 2016   12:40 Diperbarui: 16 Maret 2019   21:49 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.republikinstitute.com

Pak Bupati Banyuasin dicokok KPK saat sedang mengadakan pengajian dalam rangka keberangkatannya naik haji beberapa jam lagi. Dicokok KPK artinya tertangkap tangan dalam perbuatan korupsi. 

Perbuatan pak Bupati korupsi tak perlu diragukan lagi, dan tak usah berpraduga tak bersalah sampai diputus pengadilan korupsi hingga berkekuatan hukum tetap. Tertangkap tangan, kok.

Saat ditangkap KPK mengucap "Saya khilaf.." Bila tidak tertangkap KPK, apakah pak Bupati tak merasa khilaf di hadapan Allah saat dia shalat lima waktu? Anggap saja beliau menjalankan shalat.

Masih lumayan, sih dibanding yang Ketua DPRD dan mantan Bupati Bangkalan, yang cucu seorang kiai besar pendiri NU yang tidak merasa khilaf meski hasil korupsinya yang ratusan milyar telah disita negara. Tetap berkeyakinan itu semua rizki dari Allah yang datangnya dari arah yang tidak disangka-sangka.

Jadi sebenarnya bagi para beliau yang muslim kaffah, kiai, haji, muttaqin, sholeh lagi dermawan yang menggantungkan rizki hidupnya dari korupsi ini, hanya petugas KPK yang nyata? Allah SWT tidak nyata ?

Ancaman-ancaman Allah dalam Al Qur'an berupa siksaan-siksaan pedih neraka yang maha dahsyat, tidak nyata maka tidak menakutkan semisal KPK ?

Atau justru karena keyakinan keimanan yang kuat kepada Allah Yang Maha Pengasih, yang akan menghapuskan segala dosa selain dosa menyekutukan-Nya ?

Suatu puasa sunnah di bulan haram saja bisa menghapuskan semua dosa yang telah diperbuat. Puasa sunnah yang lain malah bisa menghapuskan semua dosa-dosa yang telah diperbuat sebelumnya dan yang kemudian.

Apalagi berhaji. Akan menghapuskan segala dosa, membuat bersih tanpa noda dosa dan jaminan masuk sorga setelah ajal tiba. Maka selama di dunia mengejar surga dunia dengan segala cara tidak mengapa, bwaaahahahahaaaaa.....

Beliau pak Bupati juga dermawan gemar bershodaqoh yang akan mencegah segala macam bala bencana dan penyakit dalam hidup. Misal korupsi 1 milyar, dizakati seperempatpuluhnya, lalu disedekahkan sepersepuluhnya, belum lagi membiayai anak yatim. Dosa yang satu poin akan terlampaui amal perbuatan baik yang balasannya berlipat sepuluh sampai tujuhratus poin.

Rencananya setelah berhaji pak Bupati akan ngelencer ke Eropah. Nanti di Eropah, misal Jerman, akan mengagumi keindahan, kemajuan kota-kota di Jerman, juga ketertiban, kebersihan, kedisiplinan, kejujuran orang-orang Eropah, suatu sifat-sifat dan perbuatan yang sangat islami bingits. Bisa dikata orang-orang Jerman itu tinggal syahadat saja, sudah jadi muslim sempurna dalam ucapan dan perbuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun