Di twitternya Gus Mus cuit tentang bid'ah terbesar. Yakin terbesar? Terbesar sedunia atau se-Indonesia? Sudah didaftarkan ke MURI?
Sebelumnya kita perlu tahu apa bid'ah itu. Makanan sehari-hari buat muslim, tapi mungkin masih asing buat sebagian pembaca kompasiana.
Bid'ah itu makanan apa? Makanan macam chik*, ind*mie, tongseng, sate klathak, gudheg, itu sebagian dari golongan makanan bid'ah.
Artinya makanan yang di jaman Nabi SAW belum ada. Kalau nasi, meski tidak dikenal oleh Nabi SAW di Madinah, bukan makanan bid'ah karena jaman itu sudah ada dimakan orang Jawa, Melayu, China.
Minuman macam bir pletok, ronde, susu soda gembira, juga bid'ah. Rokok Gege yang saya hisap, udud cangklong yang dihisap Gus Mus juga bid'ah.
Jaman dulu di Indonesia dikenal yang namanya penyakit TBC : Tahayul, Bid'ah, Churofat yang didengung-dengungkan untuk diberantas oleh Muhammadiyah. Para penderita TBC ini, dari kacamata Muhammadiyah, adalah ummat NU. Buuaaanyaaaaakkk ... yang pada kena penyakit TBC setelah dironsen oleh ustadz-ustadz Muhammadiyah.
Mungkin secara bawah sadar Gus Mus sebagai seorang ulama petinggi NU terpancing untuk mengeluarkan cuit komentar "bid'ah terbesar" untuk rencana bid'ah sholat jum'at di jalanan. Counter otomatis responsif karena sejak dulu (sampai sekarang masih) orang NU yang sering dicap melakukan bermacam bid'ah.
Tapi mengembel-embeli dengan gelar "Terbesar" tetap saja suatu yang berlebihan, lebay, meski mungkin karena kebiasaan bergaya bahasa Gus Mus yang juga dikenal sebagai seorang sastrawan.
Bagaimanapun Gus Mus salah seorang ulama besar di kalangan NU. Jadi, sedikit ucapan lebay saja, langsung mendapatkan "tamparan" dari "Sana".
Seorang anak muda yang meng-counter cuit Gus Mus dengan "NDASMU" mungkin digerakkan oleh yang di"Sana" untuk "menampar" Gus Mus.
Gus Mus juga menyadari itu, sehingga beliau langsung mencegah petinggi PT. Adhi Karya yang telah memberi SP3 dan mungkin akan memecat anak muda tadi sebagai karyawannya.