Mohon tunggu...
Ken Abimanyu Dee
Ken Abimanyu Dee Mohon Tunggu... -

devil

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

tatkala Garuda meminta semangat Sumpah Pemuda

27 Oktober 2012   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah Pemuda merupakan bukti bahwa tanggal 28 Oktober 1928 Indonesia dilahirkan.Kongres pemuda buah dari perjuangan rakyat yang tertindas oleh kaum kolonial mendorong para pemuda untuk bulatkan tekad demi angkat harkat martabat rakyat Indonesia,hingga menjadi komitmen perjuangan rakyat yang berpuncak di 17 Agustus 1945. Keebanyakan orang berfikir,bahwa yang patut disebut pahlawan adalah orang-orang yang melakukan hal-hal besar.Hal ini tak sepenuhnya salah,tapi tak juga sepenuhnya benar.Sebab,sesungguhnya setiap orang bisa menjadi pahlawan sekalipun dari hal-hal yang sederhana. Pahlawan adalah orang yang berjasa bagi orang lain,lingkungan,bahkan negara.Memiliki jiwa kepahlawanan berarti mempunyai empati,sebab empatilah yang mendorong keinginan menolong orang lain.Dengan populasi yang sedemikian besarnya,seharusnya Indonesia tidak harus kekurangan sosok pahlawan yang rela berbuat sesuatu demi bangsanya. Banyak cara mengajarkan agar berjiwa pahlawan,berbuat untuk bangsa,antara lain lewat sosial media yang sedang digandrungi saat ini.Tidak selamanya sosial media membawa dampak negatif,kita bisa melakukan kegiatan sosial baru tanpa batas.Oleh karena itu tak heran sekarang banyak gerakan sosial yang ada di dunia digital dan memberi kita kesempatan kita untuk berpartisipasi. Segelintir manusia terhormat terpilih,terpanggil untuk membela panji negara di ajang resmi internasional.Tanpa iming-iming berlebih,negara hanya meminta ikhlas memikul tugas mulia.Tapi lihatlah,segelintir orang yang mengaku tersandera ketika panggilan negara meminta.Indonesia bangsa yang besar,semoga tak kehabisan talenta untuk pengganti mereka yang labil,tetap batu dengan keyakinannya.Saatnya untuk era yang baru,tunas muda mau tidak mau harus bertumbuh. Lihatlah media,sebagian telah kehilangan sisi netralitasnya.Memihak blok A tanpa mau tahu hitam atau abu-abu bungkusnya.Walau ada juga yang mewacanakan berita netral.Disinilah kita dituntut berbuat,meluruskan informasi melalui citizen jurnalism. Semoga lewat Kompasiana kita bisa mengembalikan jiwa kepahlawanan dan semangat pemuda 84 tahun yang lalu.Tak selalu klub besar,nama besar yang akan jadi pahlawan.Siapapun bisa jadi pahlawan,dan kami percaya itu. Selamat bertumbuh Garuda muda! Salam Bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun