Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Taat Pribadi di Mata Paranormal

5 Oktober 2016   02:13 Diperbarui: 5 Oktober 2016   02:32 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Didalam perbincangan yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi dengan  Ruhut Sitompul  dan Ki Jokobodo mengenai hubungan para pejabat tinggi negara dengan  Dimas Kanjeng Taat Pribadi setidaknya memberikan sebuah gambaran, siapapun mereka tak lepas dari pengaruh budaya yang berkembang didalam masyarakat. 

Seperti penjelasan Ki Jokobodo, menurutnya ada dunia lain yang bisa dimasuki dengan menggunakan kendaraan sebut saja semacam UFO, atau kendaraaan yang tidak dapat diindetifikasikan oleh ilmu pengetahuan yang  formal. Ini tentunya berbeda dengan penjelasan  sementara para Kyai yang menyatakan bahwa UFO adalah kendaraan Dajjal yang datang menjelang hari kiamat.

Seperti halnya fenomena Crop Circle yang pernah juga terjadi di daerah klaten  adalah sebuah fakta kejadian yang sulit dijelaskan oleh ilmu pengetahuan yang normal. Dibelahan dunia lain, fenomena semacam ini banyak terjadi dan menjadi bahan penelitian yang diindetifikasikan sebagai perbuatan Alien yang mendorong penelitian pencarian keberadaan mahluk itu keluar angkasa.

Yang dapat diambil dari fenomena UFO atau Crop Circle adalah mendorong banyak pihak untuk mengembangkan tehnologi untuk mencari jawabanya yang mendorong  pengembangan pesawat luar angkasa atau mendorong pengembangan alat transportasi publik serta alat tempur. Sehingga sesungguhnya menyikapi hal-hal  seperti itu atau fenomena  yang diluar nalar sangat tergantung dari pola pikir yang dipengaruhi oleh budaya setempat. 

Seperti halnya apa yang disampaikan oleh Ki Jokobodo bahwa dunia lain yang disebut lebih modern yang dapat dimasuki dengan kendaraan semacam UFO karena memiliki  kekuatan supranatural, namun dibelahan dunia lain dengan tehnologi pesawat ruang angkasa hingga saat ini belum menemukan mahluk yang diindentifikasikan sebagai Alien. Tentunya hal seperti ini merupakan dua pola pikir dengan kutub yang berbeda, satu pihak dunia lain itu dapat dicapai dengan kekuatan supranatural, dilain pihak dunia lain itu dicari dengan pengembangan tehnologi.

Yang menjadi persoalan bagi kepolisian, banyak masyarakat yang percaya dengan kekuatan supranatural apalagi diantaranya mungkin banyak diantara mereka para pejabat tinggi , sehingga harus  mencari cara "membuyarkan" kepercayaan terhadap kesaktian Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Kepolisian yang bertindak dengan dasar aturan seperti halnya pencarian dunia lain dengan kemajuan tehnologi , sangat mungkin terbentur banyaknya pejabat yang berhubungan dengan Taat Pribadi untuk mengambil tindakan terhadap praktik penggandaan uang sebagai karomah.

Dengan mengerahkan  kekuatan "tempur"  untuk menangkap Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi Show of Force yang memang berhasil mencuatkan proses penangkapan dengan sangkaan otak pembunuhan yang sekaligus "membuyarkan" kepercayaan terhadap kesaktian Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Oleh mencuatnya pemberitaan, ramai-ramai menyatakan tidak percaya terhadap kesaktian Dimas Kanjeng Taat Pribadi termasud Mahfud MD yang harus memberikan klarifikasi pertemuan yang pernah dilakukannya.

Menyimak tayangan televisi tersebut, termasuk paranormal Ki Jokobodo mengungkapkan ketidak percayaan akan kesaktian Dimas Kanjeng setelah kepolisian bertindak, namun setidak-tidaknya mereka yang menyatakan tidak percaya sudah membantu pihak kepolisian meyakinkan publik bahwa kesaktian Dimas Kanjeng bohong semata. Yang menjadi pertanyaan, masihkan publik percaya terhadap kesaktian Jokobodo ?  Menurut Ruhut Sitompol, kita harus menghormati kepercayaan orang lain , apakah juga kepada mereka yang terperdaya ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun