Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sisi Gelap dan Terang Pak Harto

22 Oktober 2010   21:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:11 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto sebagai suatu hal dilematis sekaligus menjadi kontroversi bagi pemerintah Republik Indonesia. Sebab, sebagai tentara Jendral Suharto sebagaimana yang dapat saksikan dalam film janur kuning, penghianatan G 30 S PKI adalah sosok pahlawan, namun seiring perubahan rezim, sosok pahlawan Suharto menjadi pupus oleh adanya pelanggaran HAM selama pemerintahannya serta kehancuran ekonomi Indonesia. Partai Golkar tentunya sangat mendukung gelar pahlawan untuk mantan pembina partai itu, sebaliknya bagi Kontras, catatan buruk belum terhapus tentang pelanggaran HAM selama masa kekuasaannya. Diakhir masa hidupnya, Pak Harto juga dijadikan tumpuan semua kesalahan pemerintahan orde baru sehingga semua dosa orde baru baru lenyap mengikuti kepergian Jendral Besar ini.

Sisi gelap dan sisi terang Pak Harto menjadikan pemberian gelar kepahlawananya menjadi sangat dilematis yang faktanya Pak Harto sebagai tentara yang berjuang melawan penjajah, Panglima pembebasan Irian Barat walaupun akhirnya tidak jadi bertempur sungguhan karena Belanda kalah gertak. Menjadi presiden memang faktanya mampu membangun infrastruktur ekonomi walaupun dengan cara berhutang yang pada akhirnya membawa Indonesia pada kehancuran ekonomi. Dendam politik itu pasti masih ada, Pak Harto yang menyatakan PKI adalah bahaya laten tentunya menimbulkan dendam bagi keturunan orang yang berfaham komunis, karena ditakdirkan lahir dari benih yang mempunyai faham komunis, manusia yang tumbuh yang tidak mengerti dosa leluhurnyapun harus menanggung derita menjadi manusia yang tidak disukai.

Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang diberikan pemerintahan Pak harto selama pemerintahannya faktanya memang mampu membangun iklim usaha untuk menopang ekonomi negeri ini, namun sebaliknya kemudahan dan fasilitas itu juga membawa masalah berkepanjangan yang tidak pernah terselesaikan seperti penjaminan perbankan dan BLBI hingga saat ini. Warisan itulah yang diterima oleh pemimpin bangsa berikutnya. Masayarakat yang tidak sabar yang ingin segera keluar dari kemelut ekonomi yang berkepanjanagan menjadi negeri ini penuh intrik. Tidak ada lagi Presiden yang dianggap becus memimpin yang menjadikan negeri ini seperti berhenti ditempat. Negara kecil tetangga dapat bersikap arogan karena negeri ini sedang terpuruk.

Pahlawan adalah manusia yang brejasa tanpa cela, namun selama pemerintahan Suharto selama 32 tahun jauh dari demokrasi, tindakan represive terhadap pihak yang dinilai berpandangan politik berbeda menjadi hal yang lumrah pada waktu itu. Sisi gelap Pak harto menjadi pengalaman yang sulit dihilangkan, sebaliknya sisi terang pak harto juga menjadi kenangan tersendiri.  Mana yang lebih kuat antara sisi gelap dan terang menjadikan pemerintah saat ini dalam posisi yang dilematis, Pak Harto yang dipuji dan dicaci itu menjadi kontroversi bagi bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun