Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kesebelasan Ditjen Pajak

27 Maret 2010   21:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:09 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_104068" align="alignleft" width="248" caption="Ilustrasi ( diunduh dari google )"][/caption] Dugaan kasus penggelapan yang menjadikan Gayus Tambunan sebagai terdakwa di PN Tangerang, diindikasikan melibatkan 10 pejabat Dirjen Pajak.Hal ini disampaikan oleh anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa di Jakarta sesuai pengakuan Gayus Tambunan pada  pemeriksaan yang  sudah ketiga kalinya tanggal 24 Maret sebelum melarikan diri. Apa yang disampaikan oleh Mas Achmad Santosa tersebut tentunya mengundang pertanyaan, ada apa gerangan yang terjadi sehingga Gayus dapat melarikan diri. Imformasi tersebut tentunya dapat sebagai dasar untuk pihak polri segera melakukan pemeriksaan. Jika memang ada indikasi pelanggaran hukum oleh kesepuluh pejabat ditjen pajak tersebut, seharusnya Gayus akan menjadi saksi kunci.  Larinya Gayus tersebut tampaknya memang dibantu banyak pihak yang terlibat, ada upaya untuk melokalisir kasus tersebut tidak merembet kemana-mana. Raibnya Gayus seperti modus pelarian para koruptor sebelumnya, kasusnya terlokalisir kepada buronan saja. Ditambah Gayus Tambunan, jumlah persengkolan tersebut menjadi 11 orang, mungkin akan lebih banyak lagi yang terlibat sehingga untuk tidak menimbulkan goncangan akibat kehabisan pejabat yang tentunya akan mempengaruhi kinerja ditjen pajak, pilihan paling tepat memang Gayus di "piknikan".  Vonis bebas Gayus Tambunan mungkin tidak salah jika untuk melindungi para pejabat Ditjen pajak yang jika terus diusut terus akan menggemparkan masyarakat. Tapi masyarakat sudah gempar, Satgas Mafia Hukum yang dibentuk sebagai gincu pemerintahan SBY, jika memang sudah tahu sebelum Gayus Tambunan melarikan diri, Satgas memang sudah menjalankan fungsinya sebagai gincu agar pemerintahan SBY bertambah manis. Mungkin disini fungsi satgas lebih terfokus pada fungsi politisnya, mengungkap keterangan Gayus pada publik adalah untuk kepentingan pencitraan sebab penegak hukum akan dinilai lamban. Sebelas orang sudah cukup untuk sample pemberantasan korupsi setengah hati karena saksinya dibiarkan lari sedangkan penegak hukum kena getahnya karena dianggap tidak becus. Hanya mendapat tudingan tidak becus mungkin adalah upaya yang paling maksimal agar kasusnya tidak merembet lebih luas lagi. Kecurigaan permainan seperti ini bisa saja terjadi, sayangnya gayus sudah lari sehingga misteripun akan tetap membayangi kasus ini. Cukup ada kesebelasan ditjen pajak saja, masih lebih sedikit dari  39 anggota DPR yang diduga terlibat suap dari pihak oposisi. Satgas hanya cari nama saja untuk pencitraan, terlihat bekerja serius  membantu memberantas korupsi yang dalam kiprahnya kelihatan juga ingin membersihkan aparat penegak hukum sehingga timbul kesan penegak hukum adalah instansi yang independen yang pelu diawasi. Citra penegak hukum yang independent memang diperlukan sebab didepan masih menunggu penanganan rekomendasi sidang paripurna DPR untuk penanganan skandal Bank Century. Sedangkan terkait dengan bailout Bank Century, pemerintah telah merencanakan penggantian uang deposan melalui APBN yang artinya bailout Bank Century tidak ada masalah. Agaknya sekenarionya tidak matching. satgas keceplosan dimuka publik, maksudnya ingin menunjukkan kinerjanya tapi membuat kedodoran yang lain untuk mencounter jawaban mengapa Gayus Tambunan dapat melarikan diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun