Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Ibu Hamil Ngidam Politik

29 Desember 2009   05:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:43 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_45078" align="alignleft" width="133" caption="Model Anak Politik"][/caption] Suasasan politik negeri ini yang terus bergejolak ternyata mempengaruhi janin ibu yang sedang mengandung bayinya. Masalah tersebut dikarenakan pemerintah saat ini tidak memperhatikan lagi Program Keluarga Berencana. Kalau dulu, pengendalian pertambahan penduduk dianggap pnting, sekarang ini yang terpenting adalah pengendalian penduduk. Penduduk yang mudah dikendalikan tersebut adalah untuk mempermudah pertambahan suara pemilu. Makin banyak perolehan suaranya, makin bagus nama partainya, tidak heran yang perolehan suaranya merasa kurang, merek protes ke Majelis Konstitusi.  Kedepan, agar tidak terjadi protes2an lagi, maka yang ditambah adalah penduduknya, selain tidak menambah pekerjaan pemerintah, juga menguntungkan dalam pertambahan suara. Karena banyaknya ibu yang sedang hamil dalam situasi seperti ini, bayi yang dilahirkannya mengalami kelainan tetapi sesungguhnya bentuk bayi tersebut  hanyalah menyesuaikan dengan keadaan politik saat ini. Ciri bayi karena nyidam politik tersebut yaitu :

  1. Kepalanya besar, besar ini karena besarnya nanti akan menjadi orang yang pandai, pandai semua tidak ada yang bodoh sehingga mampu melakukan perdebatan politik jangka panjang.
  2. Matanya pandai bermain untuk mencari posisi yang paling menguntungkan diri sendiri.
  3. Telenganya lebar yang mempunyai pendengaran yang sangat tajam tentang kelemahan2 lawan politiknya yang berguna untuk meminta lawannya non aktif dari jabatannya.
  4. Badannya kecil, itu artinya kecil2 sudah jadi politikus atau akan memandang kecil lawan politiknya.
  5. Siap bertinju jika  keinginanya tidak dituruti.
  6. Kaus kuning, ini seh kebetulan saja si babeh kasih anaknya kaus kuning.

[caption id="attachment_45088" align="alignright" width="285" caption="Ilustrasi Pinjam Tampang Aditjondro"][/caption] Tetapi menurut pakar kesehatan dan reproduksi Dokter Jabir  ( jangan bicara ) dalam sebuah seminar yang tidak terjadi baru2 ini, kemungkinan lain akibat ibu2 hamil mengidam politik, yang terpengaruh hanya sekitar mulutnya saja seperi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun