Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Imbas Depresiasi Rupiah pada Ekonomi

3 Juli 2018   15:47 Diperbarui: 3 Juli 2018   16:03 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mengutip data dari statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI) periode  Mei 2018 utang luar negeri pemerintah kuartal I tercatat US$ 181,13  miliar ( diluar hutang swasta ) atau setara Rp. 2.595 triliun ( kurs hari ini Rp 14.331 per US dolar). Sumber pengembaliannya hutang pemerintah dari pajak dan pendapatan lain pemerintah.

Kurs konversi dalam asumsi APBN 2108 dipatok sebesar Rp. 13.400 per US $, sehingga beban fiskal luarnegeri pemerintah terkoreksi ( Rp 14.331-Rp 13.400)  931 dikali Rp 181,13 yaitu sebesar Rp. 168,6 triliun yang merupakan defisit APBN yang harus ditutup. Pengaruhnya pada skedule pembayaran yang sudah ditetapkan dalam APBN yang menganut system anggaran berimbang.

Sedangkan hutang luar negeri sektor swasta adalah sebesar US $ 177,57 miliar atau setara dengan kurs saat ini sebesar Rp. 2.545 triliun dimana pengembaliannya berasal dari pemungutan tarif atau penjualan. Hutang swasta terkoreksi sebesar Rp 165.3 triliun, untuk menutupnya dilakukan dengan cara menaikkan tariff atau menaikkan harga jual.

Bank Indonesia sepanjang tahun ini telah tiga kali menaikan acuan suku Bunga BI dan intervensi pasar uang dengan melepas cadangan devisa, namun agaknya upaya BI tersebut belum mampu menahan pelemahan nilai tukar rupiah. Jika kenaikan acuan suku bunga BI diikuti kenaikan suku bunga bank umumnya, imbasnya akan dirasakan oleh para pelaku usaha yang akan menurunkan tingkat produktivitas karena terjadi hambatan dalam penjualan karena adanya kenaikan harga. Resiko kredit macetpun semakin besar yang mengancam ketahanan perbankan seperti terjadi dalam krisis moneter 1998.

Namun, pelemahan nilai tukar saat ini belum separah tahun 1998 yang mengacaukan perekenomian yang diawali oleh ambruknya perbankan nasional. Harus diingat pula, industri di Indonesia masih banyak menggunakan konten import baik bahan baku maupun bahan setengah jadi sehingga added value karena pelemahan rupiah tergerus oleh konten import tersebut.

Penurunan tingkat produksi akan pula menimbulkan masalah perburuhan yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial yang pada giliranya akan mempengaruhi situasi politik. 

Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menaikkan acuan suku bunga BI pada dasarnya sama dengan yang dilakukan the Fed sehingga yang terjadi adu kekuatan menarik dana investor. Namun, posisi Indonesia yang memiliki beban luar negeri cukup besar, terdepresiasinya nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi seluruh sendi perekonomian. 

Sederhananya, depresiasi rupiah memungkinkan  meraup rupiah lebih besar lagi, namun itu berlaku bagi sektor agribisnis dan tambang yang tidak mengandung konten import. Kalau dilihat lebih detail lagi, juga terjadi kenaikan production cost oleh adanya kenaikan BBM dan energi.

Mungkin banyak yang kurang memahami, bahwa arus listrik bukan hanya diproduksi oleh PLN, melainkan oleh pembangkit swasta yang bekerjasama dengan PLN. Depresiasi rupiah juga akan mempengaruhi harga suplai listrik kepada PLN yang pada giliranya akan mempengaruhi harga jual PLN kepada masyarakat.

Diatas hanya sebuah contoh bahwa depresiasi nilai tukar akan berpengaruh kepada semua sektor ekonomi. Perubahan nilai tukar begitu cepat, siang ini rupiah berada pada titik terendah Rp 14.428 per US $ dan sudah dirasakan  dampaknya oleh masyarakat berupa kenaikan harga BBM. Disamping terjadinya kenaikan harga minyak dunia, depresiasi rupiah ikut mempengaruhi maka harga harus dinaikan untuk menghindar kerugian. 

Mennggu dan menyesuaikan harga2, adalah kondisi yang dihadapi melawan hegemoni kekuatan ekonomi negara adidaya yang sedang dalam perang ekonomi yang diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang tujuannya untuk menarik dana beredar untuk menekan China lawan perang dagangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun