Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Kick Back" Gubernur Anies Baswedan kepada Pengkritiknya

6 Juni 2018   03:41 Diperbarui: 6 Juni 2018   04:14 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belakangan pengadaan tong sampah atau bin container oleh pemerintah DKI menjadi sorotan terutama oleh Partai pengusung Ahok yang kalah dalam Pilkada DKI. Pemprov DKI Jakarta dianggap tidak sejalan dengan upaya pemerintah pusat  memperbaiki ekonomi Indonesia karena membeli tong sampah dari Jerman.  Fraksi Partai NasDem DPRD DKI menilai pembelian tong sampah itu  merupakan bukti Pemprov DKI pro-asing.

Kalau kita ibaratkan pasangan mur dan baut, mur nya diadakan pada tahun anggaran 2015 pada masa kepemimpinan Ahok, bautnya diadakan pada masa kepemimpinan Anies yang mengungguli Ahok, spesifikasi tehnisnya yang cocok adalah buatan Jerman. Kira-kira analoginya seperti itu.

Armada persampahan termasuk anggaran pemerintah yang terecovery langsung dari retribusi sampah, juga harus memperhitungkan efisiensi dalam pengelolaanya terutama menyangkut handlingnya. Tentunya DKI memiliki data bank spesifikasi tehnis truk sampahnya serta alat penunjangnya. Kalau tidak ada produsen dalam negeri yang memproduksi  sesuai specifikasinya, bukan tidak mungkin harus melakukan import.

Di negara maju dimana tenaga kerja kasar sudah mahal, handling persampahan sudah menerapkan tehnologi dimana truk pengangkut dan bin container merupakan peralatan yang compact. Hal ini mungkin saja saja kurang dipahami oleh para politisi bahwa industri bin container yang sesuai dengan spesifikasi truk sampahnya tidak ada di Indonesia.

Terhadap kritikan tersebut, Anies Baswedan lantas buka suara, pembelian truk tersebut terlebih dahulu diawali dengan keluhan warga  Cileungsi soal truk sampah DKI yang bau. Rupanya penyebab baunya saat  itu adalah adanya kebocoran cairan sampah dari truk sewaan. DKI akhirnya  membeli truk baru dengan teknologi antibocor agar tak lagi menimbulkan  bau., dia selanjutnya menerangkan sistem kerja dari compactor truck dengan tempat sampah asal Jerman. Sampah secara teknis bisa dipindahkan ke truk tanpa harus ditumpahkan oleh petugas.

Bukan hanya di DKI yang menggunakan truck compactor yang masih import termasuk bin containernya, kota-kota besar di Indonesia sudah menggunakan tehnologi yang sama dan masih import. 

Inilah situasiPembelian truk tersebut terlebih dahulu diawali dengan keluhan warga  Cileungsi soal truk sampah DKI yang bau. Rupanya penyebab baunya saat  itu adalah adanya kebocoran cairan sampah dari truk sewaan. DKI akhirnya  membeli truk baru dengan teknologi antibocor agar tak lagi menimbulkan  bau.

Kembali ke penjelasan Anies, dia lantas menerangkan sistem kerja dari compactor truck dengan tempat sampah asal Jerman. Sampah secara teknis bisa dipindahkan ke truk tanpa harus ditumpahkan oleh petugas.politik saat ini, segala sesuatunya bisa menjadi komoditas politik oleh para politisi yang kurang memahami barang bertehnologi yang tidak diproduksi di Indonesia. 

Juga harus dipahami, memproduksi produk dengan  spesifikasi khusus seperti bin container tersebut juga perlu pertimbangan pasarnya apakah produksi itu dapat terserap oleh pasar di Indonesia?  Akhirnya, polemik seputar import tong sampah itu menjadi perdebatan yang kontra produktiv dan hanya untuk saling menjatuhkan lawan politiknya.  Jawaban Gubernur DKI mengenai spesifikasi tehnis tersebut, secara tidak langsung merupakan kick back atas polemik yang dibangun oleh para politisi oposannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun